Lakukan CARA Dekteksi Ibu, Untuk Bayi SEBELUM Mengalami Sakit Serius
Lakukan CARA Dekteksi Ibu, Untuk Bayi SEBELUM Mengalami Sakit Serius
Lakukan CARA Dekteksi Ibu, Untuk Bayi SEBELUM Mengalami Sakit Serius Demi mendapatkan penanganan yang tepat, tetap tenang adalah kunci utama saat bayi Anda mengalami sakit serius.
Bayi
yang masih belum bisa bicara dan sering menangis kerap membuat orang
tuanya bingung untuk mendeteksi, apakah dia hanya sedang lapar,
mengantuk, atau benar-benar sedang sakit.
Tanda
utama bagi bayi sakit adalah saat dia bertingkah di luar kebiasaannya.
Lengkapi diri Anda dengan ketrampilan untuk memberikan pertolongan
pertama pada anak, seperti pemberian napas buatan.
Anda bisa
bertanya kepada dokter mengenai langkah apa yang harus dilakukan jika
bayi Anda tiba-tiba berada dalam kondisi serius sambil menunggu bantuan
medis. Tempatkan nomor-nomor telepon dokter anak, rumah sakit terdekat, dan ambulans di tempat yang mudah ditemukan di rumah.
Lakukan CARA Dekteksi Ibu, Untuk Bayi SEBELUM Mengalami Sakit Serius
Ikuti firasat Anda dan kenali gejala-gejala berikut ini yang dapat menjadi tanda adanya penyakit serius tertentu:
- Demam sering terjadi pada anak.
Namun waspadailah jika bayi Anda berusia kurang dari enam bulan dan
bersuhu tubuh lebih dari 38°C. Segera antarkan ke dokter begitu demam
tingginya disertai dengan gejala-gejala lain seperti batuk atau diare yang
parah. Begitu juga saat suhu tubuh terasa panas, tapi tangan dan kaki
terasa dingin. Waspadai pula saat bayi Anda menjadi lesu atau tidak
bersuara.
- Perubahan suasana hati. Bayi Anda menangis dengan
suara yang nyaring dan terus-menerus, atau sebaliknya, menangis dengan
suara lemah.
- Daerah pusar atau penis bayi Anda tiba-tiba memerah atau berdarah.
- Perubahan nafsu makan. Bayi Anda tidak mau menyusu atau minum selama lebih dari delapan jam.
- Dehidrasi. Bayi tidak buang air, menangis tanpa air mata, dan air liur kering.
- Diare.
Di Indonesia, penyakit diare pada bayi berumur antara 29 hari hingga 11
bulan adalah penyebab kematian tertinggi dengan persentase sebesar
31,4%. Sedangkan 25% balita berumur 1-4 tahun meninggal karena diare
yang berujung kepada kondisi dehidrasi. Bawa ke dokter jika tinja bayi
terlihat encer.
- Bayi muntah adalah hal yang biasa, tetapi Anda
perlu mewaspadai jika dia muntah secara terus-menerus terutama setelah
makan dan lebih dari 12 jam.
- Sembelit yang berlangsung terus-menerus pada bayi perlu diperiksakan kepada dokter.
- Salah satu atau kedua mata bayi berwarna merah atau mengeluarkan cairan.
- Gangguan telinga yang ditandai dengan gejala bayi tidak merespons kepada suara.
- Bayi mengalami kejang-kejang.
- Leher bayi terlihat tegang.
- Pucat dan timbul bintik-bintik pada kulit.
- Bayi hanya berbaring lemah dan tidak merespons.
- Sulit bernapas, mendengus saat bernapas, napas memburu.
- Ruam berwarna ungu-merah di seluruh tubuh yang dapat menjadi gejala meningitis.
Kapan Harus ke Gawat Darurat?
Anda mungkin kesulitan dalam menentukan kapan harus membawa si kecil ke
Instalasi Gawat Darurat (IGD). Berikut ini adalah beberapa situasi yang
dapat menjadi panduan Anda mengambil keputusan. Hubungi ambulans atau
segera antarkan bayi Anda ke IGD jika dia:
- Kehilangan kesadaran.
- Kesulitan bernapas atau bahkan berhenti bernapas.
- Menelan benda atau makanan berbahaya seperti obat tablet.
- Bagian perutnya terasa keras sebagai kemungkinan kram.
- Mengalami kejang-kejang.
- Bibir berubah warna menjadi biru, ungu, atau kelabu.
- Mengalami luka di kepala.
- Mengalami pendarahan yang sulit dihentikan.
- Luka pada kaki atau lengan, sehingga tidak bisa digerakkan.
- Bagian tubuh terbakar.
Penyakit Tertentu
Meningitis
Meningitis adalah penyakit serius akibat peradangan pada membran yang menyelubungi otak. Gejala awal meningitis mirip dengan gejala flu. Selain itu bayi Anda mungkin juga mengalami muntah, demam, dan gelisah. Namun meningitis pada bayi dan anak-anak
dapat memburuk dengan cepat dalam hitungan jam jika tidak ditangani
secara serius. Maka sangat penting untuk segera mengenali gejala
meningitis sebagai berikut:
- Kulit pucat, membiru, atau timbul bercak merah atau ungu yang tidak hilang jika ditekan.
- Napas yang lebih cepat atau tidak teratur.
- Demam mencapai 38ºC atau lebih pada bayi di bawah tiga bulan dan mencapai 39ºC atau lebih untuk bayi di atas tiga bulan.
- Tangan dan kaki dingin.
- Tubuhnya terlihat menggigil.
- Bayi/balita tidak merespons suara atau gerakan.
- Nyeri pada otot dan anggota badannya membuat bayi Anda merasa kesakitan terutama saat digendong.
- Lehernya terlihat tegang.
- Menangis dengan disertai rintihan dan nada yang tinggi.
- Lesu, atau sebaliknya, gerak tubuh yang menghentak-hentak.
Antarkan segera ke dokter jika anak Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas.
Mendiagnosis bercak-bercak pada kulit
Bercak-bercak
pada kulit anak Anda akan lebih sulit untuk dideteksi pada kulit yang
berwarna gelap. Periksa area-area seperti permukaan tangan, perut, dalam
lipatan mata, langit-langit mulut, dan tumit kaki.
Jika
Anda menemukan bercak-bercak pada kulitnya, coba tempatkan sebuah gelas
bening dan tekan pada area bercak-bercaknya. Segera antarkan dia ke
dokter jika bercak-bercaknya tidak berubah warna saat gelas ditekan.
Diabetes tipe 1 pada anak
Diabetes tipe 1
terjadi jika pankreas gagal memproduksi insulin yang diperlukan tubuh
untuk mengontrol kadar gula darah. Gula darah yang tinggi dapat
menyebabkan penyakit yang mematikan. Diabetes tipe 1 umumnya dapat
terjadi pada usia berapa saja (mulai dari enam bulan) dan tidak dapat
dicegah, melainkan hanya bisa dikontrol. Diagnosis secara dini dapat
mencegah penyakit memburuk.
Gejala-gejala pada umumnya antara lain:
- Popok yang hampir selalu penuh karena sering mengompol.
- Menurunnya berat badan.
- Meski banyak minum, tetapi tetap haus.
- Tubuhnya terlihat lemas.
- Mengalami muntah-muntah.
- Sakit perut pada bagian atas.
- Sakit kepala.
- Infeksi jamur pada bagian kemaluan bayi wanita.
Jika tidak ditangani dengan baik, diabetes tipe 1 dapat mengakibatkan diabetic ketoacidosis (DKA).
DKA adalah terbentuknya senyawa asam keton akibat kombinasi
ketidakcukupan insulin dan kadar gula darah yang tinggi. Kurangnya
insulin membuat glukosa tidak bisa digunakan sebagai sumber energi,
sehingga tubuh mulai membakar lemak. DKA adalah jenis kondisi yang
mengancam nyawa dan membutuhkan pengobatan secepatnya. Gejala-gejala
penyakit ini antara lain:
- Berkurangnya kesadaran.
- Mengalami muntah-muntah.
- Nyeri pada perut bagian atas.
- Napas yang mendesah dan dalam.
Meski
begitu, tidak semua anak pengidap DKA akan menunjukkan tanda-tanda
seperti yang disebutkan di atas. Konsultasikan kepada dokter jika anak
Anda terlihat mengalami salah satu atau beberapa gejala.
Retinoblastoma
Retinoblastoma
adalah kanker mata yang menyerang balita. Mata yang memancarkan cahaya
seperti mata kucing adalah salah satu gejala utama. Mata juling juga
menjadi gejala lainnya. Memeriksakannya ke dokter akan membuat diagnosis
menjadi jelas, apakah memang merupakan gejala retinoblastoma atau
penyakit lain.
Simpanlah buku rekam medis anak yang biasanya diberikan oleh dokter atau rumah sakit. Buku ini umumnya berisi daftar imunisasi yang pernah didapatkan bayi, ada tidaknya alergi,
golongan darah, dan catatan kunjungan ke dokter. Anda juga dapat
menambahkan beberapa catatan pribadi mencakup hal-hal berikut ini untuk
mempercepat proses diagnosis pada saat kondisi darurat:
- Gejala-gejala yang pernah ditemukan pada bayi.
- Perubahan pola makan.
- Perubahan temperatur tubuh.
- Obat-obatan apa saja yang diberikan saat gejala muncul.
-
mungkin itu dulu ulasan ini kami buat tentang Lakukan CARA Dekteksi Ibu, Untuk Bayi SEBELUM Mengalami Sakit Serius semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semuanya dan semoga kita daapat memecahkan masalah kita dengan seksama