Tips Lengkap Mencegah GIGITAN Nyamuk Pada bayi Agar Selalu Sehat
Tips Lengkap Mencegah GIGITAN Nyamuk Pada bayi Agar Selalu Sehat
Tips Lengkap Mencegah GIGITAN Nyamuk Pada bayi Agar Selalu Sehat kita mungkin sering mengeluhkan terhadap banyaknya nyamuk di rumah kita,Gigitan nyamuk sering dianggap sebagai hal normal dan sudah biasa terjadi. Padahal satu gigitan nyamuk nyatanya membawa risiko kepada penularan penyakit berbahaya, terutama kepada bayi. Maka dari itu, melindungi Si Kecil dari gigitan nyamuk pun perlu dilakukan dengan cara seefektif sekaligus seaman mungkin.
Gigitan
nyamuk tidak hanya dapat mendatangkan gatal dan bekas luka yang
kadang-kadang tidak mudah hilang, tetapi juga membawa risiko penyakit
mematikan. Infeksi virus Zika
yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dapat
mengakibatkan komplikasi neurologis, seperti mikrosefali kongenital
(pada bayi yang dilahirkan oleh ibu yang terinfeksi virus Zika) yaitu
keadaan kepala bayi lebih kecil daripada bayi lain yang seusia dan sama
jenis kelamin, sindrom Guillain-Barré yaitu kumpulan gejala akibat
sistem imun tubuh yang menyerang persarafan, meningoensefalitis yaitu
proses
Tips Lengkap Mencegah GIGITAN Nyamuk Pada bayi Agar Selalu Sehat
ingat peradangan otak dan selaput otak, dan mielitis yang merupakan
radang sumsum tulang belakang. Perkembangan penyakit berbahaya ini
memaksa tiap negara melakukan berbagai langkah antisipasi demi mencegah
penyebaran virus tersebut.
Virus Chikungunya, Demam Berdarah Dengue (DBD), dan Malaria
Selain virus Zika, nyamuk juga berisiko membawa kuman penyebab penyakit lainnya lainnya, seperti chikungunya, demam berdarah dengue (DBD), dan malaria.
Infeksi DBD biasanya disertai gejala-gejala yang terlihat familiar,
seperti nyeri otot yang tidak tertahankan, demam tinggi, pendarahan,
hingga serangan sakit kepala.
Mirip dengan DBD, chikungunya umumnya menimbulkan gejala demam tinggi
serta nyeri sendi pada punggung, tangan, dan kaki. Oleh karenanya,
penyakit ini dapat membuat pengidap tidak dapat melakukan aktivitas
sesederhana berjalan. Sedangkan penyakit malaria yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk Anopheles menimbulkan gejala-gejala berupa muntah, mual, demam, malaise, diare, sakit perut, anemia, nyeri otot.Nyamuk
aedes kerap berkembang biak di tempat penampungan air serta beterbangan
di siang dan senja hari. Oleh sebab itu, sebisa mungkin kuras bak mandi
serutin mungkin dan tutupi tempat-tempat penampungan air di rumah.
Sangat disarankan juga untuk menempatkan balita di dalam rumah pada
waktu-waktu saat nyamuk rawan beredar. Pakaikan celana dan baju lengan
panjang pada balita sehingga mengurangi risiko gigitan nyamuk. Memasang
kasa anti nyamuk pada jendela dan menempatkan kelambu pada tempat tidur
bayi juga dapat membantu mencegah gigitan nyamuk.
Para orang tua Hati-hati Memilih Produk Pengusir Nyamuk untuk Si Kecil
Saat ini telah banyak produk obat nyamuk yang dapat digunakan untuk
melindungi Si Kecil dari gigitan nyamuk. Produk-produk semacam ini dapat
berupa losion kulit, obat nyamuk bakar, obat semprot, ataupun elektrik.
Meski begitu, perlu diperhatikan bahwa produk obat nyamuk belum tentu
aman jika diaplikasikan pada Si Kecil. Oleh karena itu, sebagai orang
tua harus waspada dan kritis dalam memilih produk obat pengusir nyamuk
untuk Si Kecil demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.Untuk jenis pemakaian pada bayi dan anak-anak, disarankan untuk memakai obat nyamuk
yang bisa diaplikasikan ke kulit atau disemprot ke baju. Sementara
kandungan losion pengusir nyamuk yang mengandung picaridin, DEET,
ataupun IR3535 umumnya baru boleh digunakan pada bayi berusia di atas
dua bulan. Namun tetap disarankan untuk memilih produk pengusir nyamuk
dengan kandungan DEET tidak lebih dari 10-30 persen. DEET dengan
konsentrasi lebih dari 30 persen dapat berisiko menjadi bahan kimia
berbahaya yang terserap melalui pori-pori kulit. Selain itu, produk
dengan kandungan ini disarankan untuk tidak dioleskan lebih dari sekali
sehari karena dapat berbahaya untuk balita jika dioleskan pada kulit
dalam jangka panjang.
dan Jika orangtua ingin menggunakan produk berbahan alami, maka produk yang mengandung minyak Eucalyptus dapat dijadikan pilihan. Minyak dari tanaman ini dikenal dengan P-menthane diol (PMD)
yang merupakan penangkal nyamuk alami yang memberikan perlindungan sama
seperti produk dengan bahan DEET konsentrasi rendah. Umumnya, produk
yang berbahan alami mengandung minyak dasar seperti minyak kelapa
yang memiliki kualitas melembabkan sekaligus menutrisi kulit bayi.
Walau demikian, bahan ini tidak disarankan diberikan untuk anak di bawah
3 tahun.
begini Seperti Apa Cara Menggunakan Obat Nyamuk Oles yang Benar?
Setidaknya ada 5 hal yang perlu diperhatikan terkait penggunaan obat nyamuk oles, yaitu:
- Hindari mengoleskannya pada telapak tangan, sekitar mulut, dan mata bayi/anak.
- Aplikasikan minyak atau losion pengusir nyamuk pada permukaan kulit yang tidak terlindungi oleh pakaian ataupun pada pakaian.
- Aplikasikan
losion pada tangan Bunda terlebih dahulu baru gosokkan ke kulit anak
atau bayi. Jangan biarkan Si Kecil memakai losion sendiri, karena anak
memiliki kebiasaan mengucek mata dengan tangannya atau memasukkan
tangannya ke dalam mulut.
- Hindari mengoleskan produk pengusir nyamuk pada kulit Si Kecil yang teriritasi atau pada bekas luka.
- Hentikan penggunaan jika terjadi reaksi alergi pada bayi setelah menggunakan obat nyamuk tertentu.
- Jauhkan kemasan obat nyamuk dari jangkauan Si Kecil.
saran saya Segera basahi dengan banyak air selama setidaknya 15 menit jika produk
pengusir nyamuk mengenai mata balita. Jika tidak sengaja diminum oleh Si
Kecil, segera berikan banyak air minum atau susu, atau hubungi rumah
sakit terdekat.
oke mungkin itu dulu ulasan kita kali ini mengenai Tips Lengkap Mencegah GIGITAN Nyamuk Pada bayi Agar Selalu Sehat semoga artikel ini bermanfaaat baagi kita semuanya
Share this