Inilah 8 Tips Kenali Anak Kurang GIZI Tampa Harus Ke DOKTER .
Inilah 8 Tips Kenali Anak Kurang GIZI Tampa Harus Ke DOKTER . . GIZI
merupakan unsur yang sangat penting di dalam tubuh. Dengan gizi yang baik,
tubuh akan segar dan kita dapat melakukan aktivitas dengan baik. Gizi harus
dipenuhi justru sejak masih anak-anak, karena gizi selain penting untuk
pertumbuhan badan, juga penting untuk perkembangan otak. Untuk itu, orang tua
harus mengerti dengan baik kebutuhan gizi si anak agar anak tidak mengalami
kurang gizi. Selain itu, orang tua juga harus mengetahui apa dan bagaimana
kurang gizi itu.
1. Kekurangan
Zat Besi
Tanda
yang ditunjukan anak ketika ia kekurangan zat besi yaitu terlihat pucat,
kesulitan bernafas, lemah, tidak tahan terhadap suhu dingin atau bahkan sering
rewel. Apabila anak kekurangan zat besi, maka akibatnya pertumbuhan dan kemampuan
belajar anak akan mengalami hambatan.
Kekurangan
Kalsium
Kurang
gizi pada anak dapat terdeteksi ketika si kecil masih bayi. Apabila anak anda
menunjukan beberapa tanda seperti misalkan sulit tidur, mengalami kejang,
anggota badannya terlihat berkedut, sering rewel, serta detak jantung lemah,
maka kemungkinan anak anda kekurangan kalsium.
Kekurangan
Vitamin D
Anak
membutuhkan vitamin D untuk proses pembentukan tulang. Jika anak mengalami
kekurangan vitamin D, maka akan berdampak pada bentuk tulangnya. Kekurangan
vitamin D akan menyebabkan deformasi, dimana tulang anak berbentuk O atau X,
betis anak melengkung, atau anak menderita rakhitis.
2. Kekurangan
Vitamin C
Kekurangan
vitamin C dapat dialami oleh semua usia, baik orang dewasa atau anak-anak. Pada
orang dewasa, tanda paling umum kekurangan vitamin C yaitu sariawan. Apabila
kurang vitamin C dialami oleh anak, maka tandanya bisa diikuti dengan luka yang
tidak kunjung membaik, anak mudah lelah, atau rambut anak nampak kusut. Selain
itu, tanda lainnya apabila anak kekurangan vitamin C yaitu depresi, seperti
misalkan anak yang kehilangan semangat, sering murung atau bayi yang sering
rewel.
Kekurangan
Vitamin B9 (Asam Folat)
Ketika
hamil, apabila ibu kekurangan asam folat, maka risiko ibu melahirkan bayi dengan
anencephaly sangat tinggi. Anencephaly itu sendiri merupakan keadaan dimana
perkembangan tengkorak kepala anak tidak maksimal. Gejala lainnya yang
ditunjukan yaitu hidrocepalus.
Tanda
anak kurang gizi dengan jenis asam folat ini di antaranya yaitu mengalami
diare, kulit anak pucat, terjadi pembengkakan pada lidah dan anak mengalami
sariawan.
3. Kekurangan
Vitamin K
Bayi
yang baru lahir memiliki risiko mengalami kekurangan vitamin K. Keadaan ini
disebabkan karena dalam usus bayi baru lahir, jumlah bakteri yang dibutuhkan
untuk menghasilkan vitamin K masih sedikit.
Apabila
anak mengalami kekurangan vitamin K, maka beberapa tanda yang ditunjukan di
antaranya yaitu munculnya memar di bagian kepala atau wajah, anak mengalami
muntah, lebih rewel, mengalami pendarahan meskipun tidak terluka, kulit
terlihat pucat atau bayi menjadi kuning.
Kekurangan
Vitamin A
Ketika
anak kekurangan vitamin A, maka tanda yang paling umum dialami anak yaitu
mengalami gangguan penglihatan. Keluhan yang mungkin akan dialami oleh anak
yaitu penglihatan yang semakin menurun ketika malam hari atau anak mengalami
radang selaput mata.
4. Kekurangan
Seng
Nafsu
makan yang menurun, mudah sakit yang disebabkan karena sistem kekebalan tubuh
menurun merupakan tanda balita kekurangan seng. Jika anak anda mengalami
keadaan ini sangat penting untuk segera mengatasinya. Pasalnya, jika keadaan
ini dibiarkan akan menyebabkan risiko yang lainnya seperti misalkan rambut
rontok, diare, berat badan menurun, penglihatan anak menurun ketika malam hari
atau anak mengalami luka yang tidak kunjung sembuh.
5. Kekurangan
Vitamin B1, B2, B3, B6, B12
Penyakit
yang ditimbulkan apabila anak mengalami kekurangan vitamin B1 yaitu beriberi.
Gejala yang muncul biasanya yaitu anak atau bayi sering menangis dengan nada
yang tinggi dan disertai dengan muntah-muntah.
Sedangkan
jika anak kekurangan vitamin B2, B12 dan B3, tandanya yaitu anak mengalami
sakit tenggorokan, lidah anak menjadi bengkak, kulit di sudut bibir mengelupas
dan bibir anak pecah-pecah. Jika anak anda sudah sekolah, dimana ia sering
mengeluh karena sulit berkonsentrasi, maka bisa saja anak anda mengalami kurang
vitamin B12
Apabila
tanda-tanda di atas diikuti dengan diare, maka anda harus lebih mewaspadainya,
karena bisa saja anak mengalami kekurangan vitamin B3. Akibat anak kekurangan
semua jenis vitamin B, anak terlihat lebih murung, apabila masih bayi ia akan
sering rewel tanpa sebab. Tanda kekurangan semua jenis vitamin B yaitu
mengalami depresi.
6. Kekurangan
Protein
Anak
yang mengalami kurang gizi dari protein ditandai dengan perubahan warna rambut
dan rambut menjadi kering, kulit kering, perut anak membesar, pertumbuhan
menjadi melambat, berat badan anak menurun, luka yang tidak kunjung sembuh pada
tubuh.
7.Kekurangan
Asam Lemak
Tanda
anak kekurangan asam lemak di antaranya yaitu, anak mudah mengantuk yang
diikuti dengan diare, demam, nafsu makan menurun, pucat dan anak mengalami
muntah-muntah.
8. Kekurangan
Yodium
Apabila
anak mengalami pembesaran kelenjar tiroid atau yang lebih sering disebut dengan
gondok, pertumbuhan fisik anak yang lambat, maka itu tandanya anak mengalami
kurang gizi jenis yodium.
Pada tingkat lanjut, keadaan ini dapat menyebabkan
keterbelakangan mental pada anak.
Solusi
Mengatasi Kurang Gizi : Berikan ASI eksklusif
- Faktor ekonomi tidak selalu menjadi penyebab anak kekurangan gizi. Penyebab lainnya adalah anak tidak mendapatkan ASI. Tak heran jika umumnya anak mengalami kekurangan gizi pada usia 6 bulan ke atas. Oleh karena itu, agar anak tidak mengalami malnutrisi, memberi makanan tambahan sebagai pendamping ASI sangat penting. Misalnya, berilah anak bubur susu yang encer atau buah manis seperti pisang yang dihaluskan.
Solusi Mengatasi Kurang Gizi :ÊPerbanyak
buah dan sayuran
- Memperbanyak konsumsi buah dan sayuran untuk anak, yaitu sekira 5-7 porsi dalam seminggu dapat mencegah mereka kekurangan gizi.
Solusi Mengatasi Kurang Gizi :ÊFortifikasi
makanan
- Fortifikasi adalah suatu proses di mana beberapa zat gizi ditambahkan dengan sengaja ke dalam bahan makanan atau makanan. Dan biasanya zat gizi yang ditambahkan merupakan zat gizi yang penting bagi tubuh.ÊFortifikasi makanan berguna untuk mengatasi masalah kekurangan gizi terutama zat mikro, seperti kekurangan zat besi, iodium, dan vitamin A pada anak. Fortifikasi bisa juga berupa menambahkan kandungan vitamin A pada tepung terigu atau menambahkan zat iodium pada garam dan beberapa makanan tertentu lainnya.ÊMakanan yang mengalami fortifikasi harus mudah didapat dan tidak boleh mengganggu zat essensial yang sudah terkandung dari makanan tersebut
Solusi Mengatasi Kurang Gizi :Perbanyak
asupan kalori
- Penderita kurang gizi harus banyak mengkonsumsi kalori dalam bentu karbohidrat, lemak, dan gula. Selain itu asupan mineral dan vitamin juga penting bagi penderita gizi buruk.
Peluang
anak terkena gizi buruk sebenarnya tidak hanya terjadi di desa dan kota-kota
kecil. Gizi buruk pun menghantui anak-anak di perkotaan besar seperti Jakarta.
Selain faktor keterbatasan ekonomi, makanan seperti junk food yang nilai
gizinya rendah dapat menjadi salah satu pemicu.
Untuk
mengatasi masalah gizi buruk di Indonesia, semua pihak harus ikut bertanggung
jawab, bukan pemerintah saja. Peran orang tua juga sangat penting dalam
memberikan nutrisi pada anak-anaknya.
Makanan
bergizi dan kaya nutrisi untuk anak tidaklah sulit ditemukan dan harus mahal,
berikut beberapa makanan bergizi sederhana yang bisa Anda coba di rumah:
- Rebus sayur-sayuran segar seperti wortel dan kacang-kacangan, lalu tambahkan kaldu alami agar rasanya lezat. Jika anak Anda masih bayi, sayuran bisa dihaluskan dengan blender terlebih dahulu.
- Belilah buah-buahan segar yang cocok untuk jus atau dihaluskan. Tambahkan susu untuk menambah lengkap gizinya si kecil.
- Berikan asupan ikan atau daging tanpa lemak yang dihaluskan dan campurkan ke dalam bubur.
Jika
ragu dengan kondisi gizi anak Anda, bawalah anak untuk diperiksakan ke dokter
atau ke posyandu terdekat.
demikian
tadi ulasan kita kali ini tentang Inilah 8 Tips Kenali Anak Kurang GIZI Tampa Harus Ke DOKTER . . semoga artikel ini bermanfaat bagi banyak pembaca semuanya dan
sayaa ucaapkan banyaak teriakasih ataas kunjuangahya semoga kita berjumpa lagi
sangat penting untuk
mengenali ciri-ciri kurang gizi, baik pada bayi, anak-anak, dan bahkan
pada dewasa yang sama-sama bisa mengalami kekurangan gizi. Semakin cepat
kita kenali, maka semakin cepat pula dapat kita tangani agar jangan
sampai menjadi gizi buruk.
Ciri – Ciri dan Gejala Kurang gizi pada bayi dan anak-anak
Gejala kekurangan gizi pada bayi dan anak-anak meliputi:
Kegagalan pertumbuhan. Artinya anak gagal tumbuh untuk mencapai
ambang normal sesuai usianya, baik berat badan, tinggi badan atau
keduanya. Dengan demikian anak akan terlihat kurus dan lebih pendek
(kecil). Berat badan di bawah normal adalah tanda awal anak kurang gizi.
Lekas marah, kelesuan dan menangis berlebihan atau rewel bersama
dengan perubahan perilaku seperti kecemasan, kurang berespon (apatis)
umumnya dialami oleh anak-anak dengan gizi kurang.
Kulit menjadi kering dan bersisik dan rambut bisa berubah kering,
kusam dan berwarna karat. Selain itu, mungkin rambut juga mudah rontok.
Mengecilnya otot-otot anggota gerak (Atrofi otot) dan kurangnya
kekuatan pada otot.
Pembengkakan pada perut dan kaki. Perut bengkak terjadi karena
kurangnya kekuatan otot-otot perut. Hal ini menyebabkan isi perut
menonjol keluar membuat bengkak perut. Kaki bengkak karena edema. Hal
ini disebabkan karena kurangnya nutrisi penting. Kedua gejala ini
terlihat pada anak-anak dengan gizi buruk.
Ada dua jenis malnutrisi energi protein (KEP) pada anak-anak, yaitu
Marasmus dan Kwashorkor.
Pada Marasmus mungkin ada penurunan berat badan yang jelas dengan
pengecilan otot. Ada sedikit atau tidak ada lemak di bawah kulit.
Lipatan kulit tipis dan wajah keriput seperti orang tua atau monyet.
Rambut jarang, mudah rontok atau rapuh.
Pada Kwashirkor rambut berubah warna menjadi merah lesu, abu-abu
atau pirang. Wajah bulat dengan perut dan kaki bengkak. Kulit kering dan
gelap dengan banyaknya lesi atau stretch mark seperti garis-garis yang
membentang. Baca lebih lanjut – Kwashiorkor : Gejala, Penyebab,
Penatalaksanaan
Pada dwarfisme anak mengalamai hambatan pertumbuhan.
Gejala kekurangan gizi pada orang dewasa
Gejala yang paling umum adalah penurunan berat badan. Misalnya, mereka
yang telah kehilangan lebih dari 10% dari berat badan dalam waktu tiga
bulan.
Hal ini biasanya diukur dengan menggunakan indeks massa tubuh atau IMT.
Rumus menghitungnya mudah, yaitu berat badan dalam kilogram dibagi
dengan tinggi badan dalam meter kuadrat. IMT yang sehat untuk orang
dewasa biasanya berkisar antara 18,5 sampai 24,9.
Mereka yang memiliki IMT antara 17 dan 18,5 bisa dikatakan mengalami
malnutrisi ringan (kurang ggizi), orang-orang dengan IMT antara 16 dan
18 bisa menjadi kekurangan gizi menengah dan orang-orang dengan IMT
kurang dari 16 bisa dikatakan gizi buruk. Gunakan Kalkulator Berat Badan
Bersumber dari: Ciri – Ciri Kurang Gizi pada Bayi, Anak, dan Dewasa | Mediskus
Bersumber dari: Ciri – Ciri Kurang Gizi pada Bayi, Anak, dan Dewasa | Mediskus