Ternyata Ini...!!! Penyebab GIZI Buruk Pada Anak Serta Pencegahanya .
Ternyata Ini...!!! Penyebab GIZI Buruk Pada Anak Serta Pencegahanya .
Ternyata Ini...!!! Penyebab GIZI Buruk Pada Anak Serta Pencegahanya . Akhir-akhir
ini, sangat banyak sekali balita pada mengalami keadaan seperti gizi buruk
dalam dibeberapa tempat. Dan bahkan kabarnya ada pula kasus balita meninggal
karena terkena serangan gizi buruk. Kondisi seperti gizi buruk itu bukan
penyebab dari kemiskinan saja, namun masih ada faktor yang menjadi adanya
penyebab datangnya gizi buruk ini pada balita yakni malas. Sebelumnya Dampak
Buruk Malas Ganti Pembalut Saat Haid
Pengasuhan
terhadap anak balita juga itu sangat menentukan. Balita yang diasuh sama ibu-nya
sendiri mengasuhnya harus penuh dengan kasih sayang pada balita tersebut,
kesadaran yang sangat tinggi tersebut itu merupakan hal yang terpenting buat
nutrisi dan ASI bagi balita-nya, dan tentunya harus perhatikan kesehatan
balita-nya. Kebanyakan balita dipisahkan jauh sama ibu kandungnya yang mana
umumnya mereka mengatakan memiliki kesibukan yang terlalu padat sekali. Dan
bahkan mereka pun menyerahkan balitanya kepengasuhan balita kepada seorang yang
begitu kurang bisa memperhatikan asupan nutrisi pada kesehatan baik bagi balita
tersebut.
Gizi
buruk ialah suatu keadaan kondisi yang mana seseorang balita yang memiliki
kekurangan asupan nutrisi, atau dalam arti lain orang tersebut memiliki nutrisi
dibawah rata-rata umumnya orang normal. Nutrisi yang kami maksud ialah bisa
berupa protein, kalori serta karbohidrat. Di negara Indonesia, sebuah kasus
seperti Kurang Energi Protein (KEP) tersebut masih menjadi momok bagi negara
Indonesia yang mana masih banyak kami jumpai dimana-mana pada seorang balita.
anak mengalami gizi buruk karena disebabkan
oleh beberapa faktor, diantaranya:
1.
Ekonomi
Di
Indonesia, masalah ekonomi yang rendah merupakan salah satu faktor yang sangat
dominan dialami oleh banyak keluarga. Dalam mencukupi kebutuhan gizi anak
banyak orangtua yang merasa kesulitan, penyebabnya adalah keadaan ekonomi yang
lemah, penghasilan dari pekerjaan kurang mencukupi dan harga dari bahan makanan
yang mahal. Padahal, masa kritis gizi buruk yang dialami anak terjadi pada usia
antara 1 sampai 3 tahun.
2.
Sanitasi
Kondisi
sanitasi yang kurang baik di rumah dapat berimbas pada kondisi kesehatan
anggota keluarga, terlebih anak-anak. Â Buruknya sanitasi juga dapat mencemari
beberapa bahan makanan yang akan diolah menjadi masakan.
3.
Pendidikan
Orangtua
seharusnya mempunyai pengetahuan yang lebih mengenai pentingnya asupan gizi
yang cukup bagi anak. Rendahnya tingkat pendidikan orangtua sehingga mereka
tidak mampu untuk menyediakan jumlah gizi yang dibutuhkan anak. â??Ibu
merupakan kunci dari pemenuhan gizi anak-anak, dan kunci untuk mengatasi gizi
buruk,â? ujar Saptawati. Orangtua yang tidak
tahu mengenai pentingnya asupan gizi bagi anak akan cenderung untuk acuh dan
menganggapnya tidak penting
4.
Perilaku orangtua
Banyak
dari orangtua yang beranggapan bahwa dirinya adalah yang paling tahu,
sebenarnya mereka masih memerlukan bantuan bimbingan dari para ahli gizi dan
medis untuk mengatasi permasalahan kesehatan dan gizi yang dialaminya. â??Ada persepsi yang salah dari para orangtua
ketika mereka datang ke posyandu. Seringkali mereka malas datang karena takut
diceramahi dan dimarahi dokter tentang masalah gizi,â? kata Saptawati. Perilaku dan pola
pikir orang tua yang seperti itu menyebabkan anak selalu dalam kondisi gizi
buruk dan anak menjadi lebih rentan terhadap sakit.
Makanan
pencegah gizi buruk tidak harus mahal yuk simak ulasan ini.
Ahli
Gizi Dinas Kesehatan Yuda menyatakan, antisipasi gizi buruk pada anak sangat
mudah.
Misalnya
memberi asupan makanan yang sehat dan tidak harus mahal, asal mengandung 4
sehat 5 sempurna.
Selain
itu, seorang ibu harus memperkenalkan tahap demi tahap, makanan yang diberikan
kepada bayi.
"Makanan
untuk anak itu tidak perlu mahal. Asal ada unsur sayuran, protein dan
buah-buahan. Bisa tahu, tempe, sayur bayam, wortel. Selain itu bayi yang
berumur 0-6 bulan cukup diberi ASI dan umur 6-24 bulan, selain ASI juga diberi
Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang baik," tambahnya.
Dalam
pemberian MPASI, seorang ibu harus memberi makan pada anak secara bertahap.
Misalnya untuk 6-7 bulan pertama, diberi makanan lumat (bubur bayi), 7-9 bulan
diberi makanan berupa sayuran, protein hewani dan nabati serta buah-buahan.
9
bulan keatas baru diperkenalkan makanan keluarga secara bertahap.
"Jangan
dibiasakan memberi makanan pada anak sekaligus. Masih bayi saja sudah diberi
bubur campur wortel, ati dan lain-lain. Harusnya secara bertahap. Misalnya 6
bulan pertama diberi sayuran, 7 bulan diberi sayuran, 9 bulan ke atas baru
makan-makanan keluarga," terangnya.
Selain
itu juga, sebagai ahli gizi, Yuda menghimbau untuk mengurangi konsumsi
karbohidrat dan minyak.
"Harusnya
konsumsi karbohidrat yang hanya 50%,, sayangnya orang Indonesia berlebihan.
Bisa sampai 103%, itulah yang harus dikurangi," tandasnya.
Penyebab Gizi Buruk
Seperti telah disinggung sebelumnya malnutrisi terjadi ketika tubuh
tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, baik karena asupannya yang kurang
atau karena gangguan penyerapan zat nutrisi oleh tubuh.
Penyebab paling umum dari kekurangan gizi pada anak-anak adalah kondisi
kesehatan jangka panjang yang:
menyebabkan kurangnya nafsu makan
mengganggu proses normal pencernaan
menyebabkan tubuh memerlukan energi yang besar
Contoh jenis penyakit seperti ini termasuk kanker pada anak, penyakit
jantung bawaan, fibrosis kistik dan cerebral palsy.
Bersumber dari:
Gizi Buruk : Gejala, Penyebab, dan Penanganan | Mediskus