Ciri Ciri Wanita Baik Menurut ISLAM.Yang Bisa Kamu Jadikan ISTRI.
Ciri Ciri Wanita Baik Menurut ISLAM.Yang Bisa Kamu Jadikan ISTRI. Wahai
wanita, sesungguhnya kejadianmu terlalu unik,tercipta dari tulang rusuk.
Adam
yang bengkok menghiasi taman-taman indah lantas menjadi perhatian sang kumbang,
kau umpama sekuntum bunga, harum aromamu menarik sang kumbang untuk
mendekatimu.
Untuk
para istri maupun calon seorang istri yang shalihah, hendaknya mengetahui apa
yang disukai oleh suaminya, banyak sifat dan ciri-ciri wanita shalihah yang
sangat didambakan oleh para suami. Tentunya semua yang dilakukan tidak terlepas
dari ajaran-ajaran agama. Perlunya pengetahuan tentang hakikat sebagai seorang
istri itu sangat penting agar dalam menjalani biduk rumah tangga berjalan
dengan penuh keharmonisan, sakinah, mawaddah wa rohmah. Tidak hanya istri,
suami pun harus mengetahui hakikatnya sebagai seorang suami, pemimpin rumah
tangga dan imam yang baik bagi keluarganya.
Maka,
berikut ini akan dijelaskan mengenai ciri-ciri istri yang shalehah baik menurut
Al-Qur’an maupun hadist, yakni:
Taat dan Bertaqwa kepada Allah SWT
Nabi
Muhammad SAW bersabda yang artinya;
“Wanita
dinikahi karena empat hal yakni karena hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan
karena agamanya. Maka dapatkanlah wanita yang taat beragama niscaya kamu akan
beruntung.” (HR. Bukhari).
Berdasarkan
hadist tersebut, jelas bahwa yang diutamakan ialah seorang wanita yang taat
beragama untuk dijadikan sebagai istri. Karena wanita yang taat beragama, ia
patuh dan tunduk kepada Allah Sang Khaliq dan bertaqwa kepadanya. Insya Allah,
tiada wanita yang bertaqwa kepada Allah akan berlaku khianat kepada suaminya
kelak karena wanita yang taat dan bertaqwa kepada Allah sadar akan hak dan
kewajibannya sebagai seorang istri.
Bisa membaca AL-Qur’an (Mengaji)
Sangat
diutamakan bagi seorang wanita untuk bisa mengaji atau membaca Al-Qur’an. Semakin baik lagi jika
mampu menghafal ayat-ayat Allah tersebut. Tidak hanya itu, mengerti dan
memahami serta mengamalkan apa-apa yang terkandung di dalam Al-Qur’an sangat
baik untuk dilakukan karena Al-Qur’an sendiri merupakan tuntunan hidup yang
langsung diberikan oleh Allah SWT kepada kita umat manusia.
Membiasakan
diri mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an kepada anak ketika seorang
wanita sedang hamil juga sangat baik untuk dilakukan, yang insya Allah mampu
membantu merangsang perkembangan otak janin. Karena itu, istri yang shalehah
sangat diutamakan untuk bisa membaca Al-Qur’an.
Berperilaku terpuji (akhlakul karimah)
Seorang
istri yang shaleh tidak akan berbuat maksiat maupun lalai terhadap apa-apa yang
menjadi tanggung jawabnya. Senantiasa bersikap lemah lembut, bertutur kata yang
baik dan terpuji, serta bersikap sopan dan santun terhadap suami.
Itulah
sebabnya mengapa islam menganjurkan untuk memilih calon pendamping hidup sesuai
syariat agama, karena wanita shalehah adalah sebaik-baiknya perhiasan di dunia.
Terlebih untuk membangun rumah tangga dalam islam yang sakinah, mawadah
warahmah.
Menjaga rahasia maupun aib suami
Istri
yang shalehah tidak akan pernah menceritakan atau membeberkan keburukan atau
kekurangan suami karena itu merupakan aib suami. Istri shalehah juga tidak akan
pernah menceritakan perihal hubungan intim mereka kepada orang lain.
Sebagaimana dalam sebuah hadist diceritakan sebagai berikut:
Asma
binti Yazid RA menceritakan bahwasanya ia pernah berada di sisi Rasulullah SAW
ketiak kaum lelaki dan wanita juga sedang duduk. Rasulullah SAW kemudian
bertanya;
“Barangkali
ada seorang suami yang menceritakan apa yang diperbuatnya dengan istrinya (saat
berhubungan intim), dan barangkali ada seorang istri yang mengabarkan apa yang
diperbuatnya bersama suaminya?” Maka semua orang yang ada di sana diam, tidak
menjawab. Kemudian Asma binti Yazid RA menjawab; “Demi Allah! Wahai Rasulullah, sesungguhnya
mereka (para istri) benar-benar melakukannya, demikian pula mereka (para
suami).” Rasulullah SAW pun bersabda: “Jangan lagi kalian lakukan, karena yang
demikian itu seperti syaithan jantan yang bertemu dengan syaitan betina di
jalan, kemudian digaulinya sementara manusia menontonnya.” (HR. Ahmad).
Penuh kasih sayang, selalu kembali kepada
suaminya dan mencari maafnya
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Maukah
aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga
yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada
suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan
tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: “Aku tak dapat tidur sebelum
engkau ridha.”(HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257. Silsilah Al-Ahadits
Ash Shahihah, Asy- Syaikh Al Albani rahimahullah, no. 287).
Melayani suami dengan baik
Tugas
seorang istri ialah melayani suami (berkhidmat kepada suami) seperti menyiapkan
makan minumnya, tempat tidur, pakaian, dan yang semacamnya, termasuk melayani
kebutuhan biologis suami. Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya;
“Jika
seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur, tapi istrinya tidak mau
melayaninya, lalu suami tidur dalam keadaan marah. Maka Malaikat melaknat
istrinya hingga datang waktu pagi (subuh).”
Puteri
Nabi Muhammad SAW, yakni Sayyidah Fathimah binti Muhammad SAW, dengan suaminya
Ali bin Abi Thalib. Fathimah sangat patuh terhadap suami. Bahkan kedua tangan
beliau sampai lecet-lecet karena menggiling gandum. Kemudian ketika beliau
datang ke tempat Ayahandanya, ingin meminta seorang pembantu, sang Ayah pun
memberikan nasihat berupa;
“Maukah
aku tunjukkan kepada kalian berdua apa yang lebih baik daripada seorang
pembantu? Apabila kalian ingin mendatangi tempat tidur kalian atau ingin
berbaring bacalah Allaahuakbar 34 kali, Subhanallah 33 kali, dan Alhamdulillah 33 kali. Ini lebih baik
daripada seorang pembantu.” (HR. Bukhari).
Melayani
suami dengan baik termasuk kedalam kewajiban istri terhadap suami, oleh
karenanya apa saja yang istri lakukan untuk suami, untuk kebahagian dan
kepuasan suami merupakan ladang pahala bagi sang istri.
Tidak pemarah
Dalam
kehidupan berumah tangga selalu ada suka dan dukanya. Bahkan tak jarang
kesalahan kecil bisa memicu perdebatan antar suami istri. Demi mencegah hal
demikian, salah satu ciri daripada istri shalehah ialah tidak mudah marah,
terutama atas perbuatan salah yang mungkin sengaja maupun tidak sengaja dilakukan
oleh suami. Sebab manusia memang tidak ada yang sempurna, pasti ada saja
perbuatan salah yang dilakukannya.
Sebagai
istri hendaknya tidak mudah terpancing emosi serta tidak menghakimi suami atas
kesalahan yang dibuatnya. Istri shalehah akan berutur kata lembut dan memaafkan
perbuatan salah suami, kemudian memberitahukannya dengan baik-baik bahwa
perbuatan suami itu adalah salah sehingga suami bisa mawas diri dan tidak akan
mengulangi kesalahannya lagi. Dengan demikian, perselisihan pun bisa dihindari.
Memperindah dan mempercantik diri untuk
suami
Sungguh
keliru jika seorang wanita berpikir bahwa ia hanya perlu bersolek atau
mempercantik diri dihadapan orang lain, sementara dihadapan suami hanya
berpenampilan seadanya; bahkan ada yang berpikir tidak perlu merias diri jika
dihadapan suami sendiri. Padahal, justru dihadapan suamilah seharusnya seorang
istri membaguskan penampilannya karena memang suami adalah mahramnya dan halal
untuk melihat dirinya.
Sedangkan
jika dihadapan khalayak ramai, seorang wanita diwajibkan untuk menutupi
auratnya. Rasulullah SAW bersabda yang artinya;
“Maukah
aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu
istri shalehah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan
mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR. Abu
Dawud
Penyayang dan Subur
Pria
mana yang tidak menginginkan wanita yang sayang pada dirinya dan keluarganya?
Tentu saja semua pria menginginkan wanita yang penyayang. Dan pria mana yang
tidak menginginkan wanita yang bisa melahirkan anak-anaknya kelak? Tentu semua
pria menginginkannya. Oleh karena itu, Rasulullah SAW pun menganjurkan kepada
kita (pria) selaku umatnya untuk menikahi wanita yang penyayang dan subur (bisa
melahirkan):
“Nikahilah
wanita yang penyayang dan subur karena aku berbangga dengan banyaknya umatku
pada hari kiamat.” (HR. Abu Dawud, senada dengan An Nasa’i dan Ahmad)
“Nikahilah
ibu-ibu dari anak-anak (yaitu wanita-wanita yang bisa melahirkan) karena
sesungguhnya aku akan membanggakan mereka pada hari kiamat.” (HR. Ahmad)
Cantik
Sebagaimana
yang telah disebutkan di dalam hadits pada poin 1 bahwa wanita yang
direkomendasikan untuk dinikahi oleh Rasulullah SAW adalah wanita yang cantik.
Cantik yang dimaksud di sini dijelaskan oleh Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya’
Ulumuddin bahwa wanita cantik adalah wanita yang memiliki wajah dengan paras
cantik, menawan, dan elok untuk dilihat.
Wanita
muslimah adalah yang menjaga hijabnya dengan rasa senang hati. Sehingga dia
tidak keluar kecuali dalam keadaan berhijab rapi, mencari perlindungan Allah
dan bersyukur kepadaNya atas kehormatan yang diberikan dengan adanya hukum
hijab ini, dimana Allah Subhaanahu wata’ala menginginkan kesucian baginya
dengan hijab tersebut. Allah berfirman:
Artinya:
“Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan
isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh
tubuh mereka”. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,
Karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (QS. Al Ahzab:59)
Wanita
muslimah selalu menjaga ketaatan kepada suaminya, seiya sekata, sayang
kepadanya, mengajaknya kepada kebaikan, menasihatinya, memelihara
kesejahteraannya, tidak mengeraskan suara dan perkataan kepadanya, serta tidak
menyakiti hatinya.
Rasulullah
Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إذا صلحت المرأة خمسها وصامت شهرها وأطاعت زوجهادخلت جنّة ربّها (رواه أحمد وطبراني)
Mampu mendidik anak
Wanita
muslimah adalah wanita yang mendidik anak-anaknya untuk taat kepada Allah
Subhaanahu wata’ala, mengajarkan kepada mereka aqidah yang benar, menanamkan ke
dalam hati mereka perasaan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya menjauhkan mereka
dari segala jenis kemaksiatan dan perilaku tercela.
Allah
berfirman, artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim:6)
Wanita
muslimah tidak berkhalwat (berduaan) dengan laki-laki bukan mahramnya.
Rasulullah
Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, artinya: “Tidaklah seorang wanita itu
berkhalwat dengan seorang laki-laki, kecuali setan menjadi pihak ketiganya”
(Riwayat Ahmad)
Dia
dilarang bepergian jauh kecuali dengan mahramnya, sebagaimana pula dia tidak
boleh menghadiri pasar-pasar dan tempat-tempat umum kecuali karena mendesak.
Itupun harus berhijab. Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Artinya:
“Seorang wanita dilarang mengadakan suatu perjalanan sejarak sehari semalam
keculai disertai mahramnya” (Mutafaq Alaih)
Nabi
Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, artinya: “Diizinkan bagi kalian keluar
rumah untuk keperluan kalian (wanita)” (Mutafaq Alaih)
Wanita
muslimah adalah wanita yang tidak menyerupai laki-laki
dalam hal-hal khusus
yang menjadi ciri-ciri mereka.
Nabi
Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, artinya: “Allah melaknat laki-laki yang
menyerupai wanita dan wanita-wanita yang menyerupai laki-laki”
Juga
tidak menyerupai wanita-wanita kafir dalam hal-hal yang menjadi ciri khusus
mereka, baik berupa pakaian, maupun gerak-gerik dan tingkah laku. Nabi
Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
من تشبه بقوم فهو متهم(رواه أحمد، أبودٰود وغيره)
Wanita
muslimah selalu menyeru ke jalan Allah
di kalangan wanita dengan kata-kata yang
baik, baik berkunjung kepadanya, berhubungan telepon dengan saudara-saudaranya,
maupun dengan sms. Di samping itu, dia mengamalkan apa yang dikatakannya serta
berusaha untuk menyelamatkan diri dan keluarganya dari siksa Allah. Nabi
Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Wanita
muslimah selalu menjaga hatinya dari syubhat maupun syahwat.
Memelihara matanya
dari memandang yang haram. Allah Subhaanahu wata’ala berfirman:
Artinya
: “Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya,
kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS. An Nur: 31)
Menjaga
farjinya, memelihara telinganya dari mendengarkan nyanyian dan perbuatan dosa.
Memelihara semua anggota tubuhnya dari penyelewengan. Ketahuilah yang demikian
itu adalah takwa. Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Wanita
muslimah selalu menjaga waktunya agar tidak terbuang sia-sia,baik siang hari
atau malamnya.
Maka dia menjauhkan diri dari ghibah (menggunjing), namimah
(mengadu domba), mencaci dan hal lain yang tidak berguna.
Artinya:
“Janganlah kalian saling dengki, saling membenci, saling mencari kesalahan dan
bersaing dalam penawaran, namun jadilah hamba-hamba Allah yang bersatu”
(Riwayat Muslim)
Artinya:
“Mencaci seorang muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekafiran”
(Mutaffaq Alaih)
Allah
Subhaanahu wata’ala berfirman, artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah
kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu
dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan
satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya
yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya dan bertakwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”
(QS. Al-Hujurat:12)
Wanita
muslimah tidak cukup hanya dengan muslimah saja, tetapi haruslah wanita
muslimah yang sholihah karena banyak wanita muslimah yang tidak sholihah. Allah
Subhaanahu wata’ala sangat memuji wanita muslimah, mu’minah yang sabar dan
khusyu’. Bahkan Allah Subhaanahu wata’ala mensifati mereka sebagai para
pemelihara yang taat. Allah Subhaanahu wata’ala berfirman:
Artinya:
“Maka wanita yang sholihah adalah yang taat, lagi memelihara diri ketika
suaminya tidak ada dikarenakan Allah telah menjaga mereka.” (QS. An Nisa’:34)
Wanita
shalihah adalah idaman setiap orang. Harta yang paling berharga, sebaik-baik
perhiasan. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, artinya: ”Dunia
seluruhnya adalah perhiasan. Dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang
sholihah.”
Alangkah
indahnya jika setiap muslimah menjadi wanita yang sholihah, idaman setiap
suami. Oleh karenanya seyogyanya setiap wanita bersegera untuk memperbaiki diri
dan akhlaqnya agar menjadi wanita yang sholihah. Oleh karena itu kita harus
mengetahui sifat dan ciri-ciri wanita sholehah, di antaranya:
Wanita
muslimah adalah wanita yang beriman
bahwa Allah Subhaanahu wata’ala adalah
Rabbnya, dan Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah nabi-Nya, serta islam
pedoman hidupnya. Dampak itu semua nampak jelas dalam perkataan, perbuatan, dan
amalannya. Dia akan menjauhi apa-apa yang menyebabkan murka Allah, takut dengan
siksa-Nya yang teramat pedih, dan tidak menyimpang dari aturan-Nya
Ketika suaminya sedang berada di rumah
(tidak bepergian/ safar),
ia tidak menyibukkan dirinya dengan melakukan ibadah
sunnah yang dapat menghalangi suaminya untuk istimta' (bernikmat-nikmat)
dengannya seperti puasa, terkecuali bila suaminya mengizinkan. Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Tidak
halal bagi seorang istri berpuasa (sunnah) sementara suaminya ada (tidak sedang
bepergian) kecuali dengan izinnya". (HR. Al-Bukhari no. 5195 dan Muslim
no. 1026)
Pandai mensyukuri pemberian dan kebaikan suami,
tidak melupakan kebaikannya,
karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:
"Diperlihatkan neraka kepadaku, ternyata aku dapati kebanyakan penghuninya
adalah kaum wanita yang kufur." Ada yang bertanya kepada beliau: "Apakah
mereka kufur kepada Allah?" Beliau menjawab: "Mereka mengkufuri suami
dan mengkufuri (tidak mensyukuri) kebaikannya. Seandainya salah seorang dari
kalian berbuat baik kepada seorang di antara mereka (istri) setahun penuh,
kemudian dia melihat darimu sesuatu (yang tidak berkenan baginya) niscaya dia
berkata: "Aku tidak pernah melihat darimu kebaikan sama sekali." (HR.
Al-Bukhari no. 29 dan Muslim no. 907)
Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam juga pernah bersabda:
"Allah
tidak akan melihat kepada seorang istri yang tidak bersyukur kepada suaminya
padahal dia membutuhkannya." (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa.)
Istri-istri
sholehah bisa kita rinci dengan lainnya yang Akan Q ambil
keterangan-keterangannya dari hadis,
Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam menyatakan:
"Apabila
seorang wanita shalat lima waktu, puasa sebulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya
dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya: Masuklah engkau ke dalam
surga dari pintu mana saja yang engkau sukai." (HR. Ahmad 1/191)
Tidak Mengakhirkan Waktu Sholat
Jangankan
sampai meninggalkan sholat lima waktu, mengakhirkannya pun ia akan merasa risau
dan gelisah, penuh ketakutan dan merasa cemas. Begitulah cara mereka untuk
bersyukur, cara mereka bertemu dengan Sang Pemilik Jiwa dan Raga karena masih
diberi kenikmatan hidup. Saat adzan berkumandang, terasa dalam hatinya bahwa
Allah sedang memanggilnya untuk bersujud kepada-Nya, sehingga tidak ada alasan
baginya untuk menunda-nunda panggilan Tuhannya.
Menyejukkan Hati
Wanita
shalihah itu memiliki aura positif, yang jika kita bersamanya, surga akan
terasa lebih dekat, jika kita duduk dengannya, akan mengingatkan kita pada
akhirat, jika berbicara dengannya, hati menjadi lebih tenang, jika kita
bertukar pikiran dengannya, maka bertambahlah ilmu kita, jika memandangnya
dapat menyejukkan hati, menentramkan
jiwa bila berada di dekatnya. Memiliki anak shalihah atau atau istri yang
shalihah, maka hati akan tenang saat meninggalkanya ketika pergi.
Tidak Suka Bermegah-megahan Dengan Dunia, Tawadhu dan Bersikap sederhana
Orang
yang sempurna imannya, ia tidak akan tergoda dengan kemewahan dunia. Apalagi
menjadikan dunia sebagai prioritas utama dalam hidup. Baginya, kemewahan di
akherat akan jauh lebih menggoda sehingga ia akan selalu bertawadhu dan
bersikap sederhana dalam kesehariannya. Keindahan dunia dan segala kemegahannya
hanyalah tipudaya semata.
Menjauhi Ghibah
Ghibah
adalah dosa yang sangat besar. Membicarakan orang lain tanpa sepengetahuannya,
sedikit demi sedikit dan lama-lama dosa akan menjadi bukit. Rasulullah SAW. bersabda yang artinya: “…
Adapun orang yang berghibah tidak akan diampuni kecuali jika orang yang di
ghibah memaafkannya terlebih dahulu.”
Dapat Membatasi Pergaulan
Dalam
Islam, antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya terdapat penghalang
atau sekat dalam bergaul. Lihat bagaimana wanita muslimah saat ini, banyak yang
bergaul bebas dengan laki-laki yang bukan mahramnya, bahkan terbiasa
berpegangan tangan, berbicara dengan batas jarak hanya sejengkal tangan, karena
sahabatan terbiasa dan biasa duduk berdempetan, saling berangkulan, dan bebas
bergaul seperti dengan mahramnya. Kita bisa menilai dan melihat bagaimana
sesungguhnya wanita shalihah dalam Islam, ia akan menjaga pandangannya dan
membatasi pergaulannya dengan seseorang yang bukan mahramnya.
Berbuat Baik dan Berbakti Kepada Kedua Orang Tuanya
Anak
shaleh dan shalihah adalah anak yang menjadi permata bagi kedua orang tuanya.
Kebaikan dan doanya akan mengalir pada orang tua, sehingga anak yang berbakti
kepada orang tuanya akan mendapatkan balasan surga. Berbuat baik pada orang tua
dengan cara mendoakannya, menghormati dan menjaga perbuatan, tindakan atau
ucapan yang dapat melukai hati keduanya. Santun dalam berbicara, tidak
membantahnya dan berbuat baik terhadap mereka.
oke demikian tadi ulasan kita tentang Ciri Ciri Wanita Baik Menurut ISLAM.Yang Bisa Kamu Jadikan ISTRI. semoga bermanfaat bagi kita semuanya