Persiapan Perlengkapan Melahirkan ANAK Pertama.
Persiapan Perlengkapan Melahirkan ANAK Pertama. Anda
perlu mulai menyiapkan barang-barang yang perlu Anda bawa ke rumah sakit lebih
awal apabila Anda mengandung anak kembar, karena anak kembar biasanya lahir
lebih awal dari jadwal. Pada umumnya, siklus penuh untuk anak kembar adalah 37
minggu, tapi untuk berjaga-jaga siapkan barang-barang Anda pada minggu ke-26.
Mengepak
untuk 2 bayi bisa membuat Anda membawa pakaian dan popok berlebih. Anda juga
bisa tidak yakin berapa lama Anda dan bayi Anda akan berada di rumah sakit
setelah persalinan. Belum lagi terkadang rumah sakit tidak memiliki cukup
ruangan untuk menaruh barang-barang. Tinggalkan beberapa barang di tas lain
untuk dibawakan pasangan Anda bila Anda membutuhkannya. Tips dari kami akan
membantu memberi tahu apa saja yang Anda butuhkan.
Anda
pun tidak bisa menghindari tanggung jawab untuk membuat penganggaran bagi sang
calon bayi. Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan dalam mempersiapkan
jenis anggaran saat menyambut kelahiran buah hati seperti dilansir laman Review
Online,
1.
Anggaran Peralatan dan Aksesoris
Ada
beberapa item penting yang perlu Anda beli sebelum bayi lahir, yaitu selimut,
kasur bayi, peralatan mandi dan peralatan lain termasuk kereta bayi, tas bayi,
kursi mobil dan sebagainya. Tentu saja ini disesuaikan dengan kemampuan Anda.
Oleh
karena itu buatlah prioritas dengan jelas, perlengkapan apa yang harus Anda
penuhi terlebih dahulu. Jangan tergiur membeli semua perlengkapan bayi. Jika
dituruti, bisa-bisa Anda akan memborong habis semua dagangan di toko
perlengkapan bayi.
Anda
perlu mengendalikan diri dan sedari dini simpan sebagian uang yang Anda terima
baik gaji atau pemberian suami setiap bulannya agar kebutuhan yang diinginkan
tetap bisa terpenuhi saat membeli perlengkapan
Misalnya,
ketika Anda akan melahirkan, maka persiapkan perlengkapan bayi misalnya ember
untuk mandi, pakaian, bedak, minyak, selimut, popok, pakaian, perlak, dan
sebagainya. Anda tidak perlu sekaligus membeli stroller, boks bayi, dan
sebagainya. Sebaiknya beli barang dengan cara menyicil bukan langsung membeli
sekaligus dalam satu waktu.
2.
Pakaian
Anak-anak
biasanya tumbuh sangat cepat, pakaian harus menjadi bagian dari anggaran
bulanan Anda.
Anda
dapat menyiasati pembeliannya dengan membandingkan beberapa toko pakaian anak,
pilihlah toko yang menawarkan diskon, hal ini tentu saja menghemat pengeluaran,
tapi ingat Anda juga perlu menjaga mata agar tak mudah tergiur setiap ada
diskon, buatlah jadwal kapan waktu untuk membeli pakaian dan jaga diri untuk
taat pada peraturan dengan tidak membeli pakaian di luar jadwal yang sudah Anda
buat.
3.
Makanan dan Formula
Cara
terbaik dengan menghemat adalah dengan memberi ASI ekslusif di enam bulan
pertama, namun masih ada beberapa biaya yang dibutuhkan saat menyusui seperti
pompa payudara, bantalan payudara, bantal menyusui dan krim puting. Untuk
mempersiapkannya sebisa mungkin beli menjelang kelahiran bayi.
Pasca
6 bulan, kemungkinan bayi Anda juga perlu tambahan makanan seperti susu formula
dan makanan bayi. Pertimbangkan untuk memasak makanan padatnya sendiri dan
jangan tergantung dengan makanan kemasan bayi. Tentu saja cara ini lebih sehat,
karena Anda tahu kualitas dan kebersihan makanan yang dibuat sendiri. Selain
itu, hal ini pun akan menghemat biaya pengeluaran makanan bayi.
4.
Popok dan Toiletries
Popok
dan perlengkapan bayi juga termasuk yang harus dianggarkan dalam pengeluaran
bulanan, karena item ini termasuk yang cukup mahal.
Saat
bayi baru lahir biasanya dibutuhkan empat sampai 12 popok sehari, hal ini
berlaku hingga bayi berumur setahun, dan usia setahun ke atas anggarkan
penggunanaannya enam sampai delapan popok sehari.
Sementara
untuk keperluan mandi yang perlu dipersiapkan anggarannya seperti sampo, minyak
telon, tisu, bedak, krim, body lotion dan tas popok.
Bantuan
Medis
5.
Bantuan medis (termasuk pemeriksaan / vaksinasi)
Pastikan
Anda mendapatkan bantuan medis yang diperlukan di tempat Anda tinggal. Sebelum
melahirkan, cari puskesmas, klinik atau rumah sakit yang membuat Anda nyaman
saat melahirkan nanti. Jangan lupa untuk membuat BPJS jika Anda belum memiliki
atau ikut asuransi yang mau menanggung biaya kelahiran
Sebuah
kelahiran normal memang lebih murah daripada kelahiran caesar atau darurat.
Pastikan Anda memiliki dana darurat untuk persiapan kelahiran, hal ini untuk
berjaga-jaga dari kondisi yang tidak diinginkan. Potensi biaya yang juga perlu
Anda pertimbangkan adalah biaya obat, dokter kandungan, anastesi dan dokter
anak.
Biasanya
klinik kesehatan pemerintah bebas biaya saat Anda imunisasi bayi, namun jika
imunisasi di klinik swasta, tentu saja diperlukan biaya anggaran yang lebih.
6.
Daycare / Baby Sitter
Bagi
ibu pekerja, terkadang hal yang menjadi dilema adalah harus menitipkan bayi di
daycare atau menyewa baby sitter setelah kembali bekerja.
Jika
ini yang jadi masalah, pastikan mencari tempat penitipan anak yang berada di
lingkungan aman, bahagia, dan sehat. Sementara untuk penjaga bayi pilihlah yang
sudah pengalaman dan sayang anak-anak.
Perlengkapan
yang Harus Disiapkan Bumil Menjelang Operasi Sesar
Setelah
menjalani operasi sesar, Bunda kemungkinan harus berada di rumah sakit selama 2
hingga 4 hari. Bunda dapat menggunakan daftar barang yang harus dibawa milik
Ibupedia sebagai panduan untuk memastikan Anda membawa semua barang yang
dibutuhkan selama tinggal di rumah sakit. Luangkanlah juga waktu untuk membaca
beberapa tips dari para ibu yang sudah pernah menjalaninya.
Kami
menyarankan Anda untuk menyiapkan barang-barang yang akan dibawa ke rumah sakit
telah siap saat usia kehamilan mencapai 8 bulan. Ingat, Bunda bisa menjalani
persalinan kapan saja di minggu-minggu sebelum tanggal perkiraan kelahiran bayi
Anda.
Perlengkapan
untuk bayi
Baju bayi selama tinggal di rumah sakit
Rumah sakit akan meyediakan popok dan
beberapa helai pakaian, seperti baju tidur atau kaos. Anda bisa membawa baju
bayi sendiri bila mau. Baju dengan kancing di bagian depan akan memudahkan Anda
saat mengganti popoknya.
Baju untuk pulang ke rumah
Bayi Anda memerlukan baju untuk dipakai
saat pulang dari rumah sakit, termasuk kaos kaki dan topi yang lembut jika
udara terasa dingin.
Selimut
Rumah sakit sudah mempersiapkan selimut
untuk bayi Anda selama di sana, tapi Anda perlu membawanya sendiri untuk
digunakan saat membawa bayi pulang ke rumah. Gunakan selimut yang tebal bila
cuaca terasa dingin.
Perlengkapan
untuk ibu
Kartu identitas seperti KTP atau SIM, kartu
asuransi, dan kebutuhan administrasi rumah sakit lainnya.
Daftar nama dan nomor telepon orang yang
perlu dihubungi, handphone dan charger. Setelah bayi lahir, Bunda dan suami
mungkin perlu menghubungi keluarga dan teman untuk memberitahukan berita
gembira ini. Buat daftar orang yang ingin dihubungi agar Anda tidak melupakan
nama-nama yang penting karena sudah merasa letih setelah melahirkan.
Kaca mata, bila Anda memang menggunakannya.
Tetap siapkan ini walaupun biasanya Bunda menggunakan lensa kontak karena
mungkin Anda tidak ingin repot dengan benda ini saat berada di rumah sakit.
Keperluan mandi. Persiapkan barang-barang
pribadi seperti sikat gigi dan pasta gigi, lip balm, deodoran, sisir, make up,
dan ikat rambut. Rumah sakit biasanya menyediakan sabun, shampo, dan lotion,
tapi Anda mungkin lebih suka menggunakan milik sendiri.
Jubah mandi, satu atau dua baju tidur,
serta beberapa pasang kaos kaki. Rumah sakit Anda mungkin menyediakan baju
tidur dan kaos kaki untuk digunakan selama tinggal di sana, tapi mereka juga
tetap memperbolehkan Anda untuk memakai baju sendiri. Kenakan baju yang longgar
dan nyaman. Letakkan sandal dan jubah mandi di bagian yang mudah dijangkau saat
Anda terbangun dan ingin berjalan-jalan.
Bra menyusui dan bra biasa yang nyaman.
Baik Anda berencana untuk menyusui atau tidak, payudara Anda tetap akan
membengkak saat ASI mulai keluar. Ini bisa terjadi kapan saja di beberapa hari
pertama setelah bayi lahir. Bra yang baik bisa membuat Anda nyaman dan bantalan
payudara bisa digunakan untuk menyerap ASI yang merembes.
Beberapa pasang celana dalam melahirkan.
Beberapa wanita menyukai pakaian dalam yang disediakan rumah sakit tapi ada
juga yang tidak nyaman mengenakannya. Anda tentu tahu benar celana dalam yang
biasa Anda gunakan. Pastikan bagian pinggangnya longgar hingga tidak menekan
bagian perut Anda. Rumah sakit akan menyediakan pembalut wanita yang Anda
butuhkan. Meskipun menjalani operasi sesar. Anda akan tetap mengalami nifas
setelah melahirkan. Pastikan juga Anda memiliki persediaan pembalut di rumah.
Buku tentang perawatan bayi. Mungkin
beberapa rumah sakit akan menyediakan buku untuk Anda, tapi bisa jadi Anda
lebih memilih membaca buku yang Anda bawa sendiri. Tentu, para perawat selalu
siaga untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan Anda dan menunjukkan cara untuk
mengganti pakaian, menggendong, menyusui, dan memandikan bayi yang baru lahir
jika Anda memerlukan bantuan dan bimbingan.
Makanan ringan. Ini tergantung pada situasi
Anda, Anda mungkin sudah boleh makan makanan kecil setelah operasi selesai.
Makanan lunak yang disediakan rumah sakit sangat baik untuk makanan pertama
Anda pasca operasi. Nanti dengan perlahan selera makan Anda akan membaik dan
mulai timbul keinginan mengkonsumsi buah segar atau apapun yang Anda sukai.
Semua yang membuat Anda rileks dan merasa
nyaman. Mungkin Anda ingin membawa bantal sendiri, gunakan sarung bantal dengan
warna dan pola berbeda agar tidak tertukar dengan bantal rumah sakit. Bawa juga
beberapa bacaan ringan atau musik yang Anda sukai.
Buku catatan dan pen atau pensil. Catat
jadwal menyusui bayi Anda, tulis pertanyaan yang Anda miliki berkaitan dengan
kegiatan menyusui. Catat apa yang disarankan dokter anak pada Anda. Tulis hal
penting yang berkaitan dengan bayi Anda di beberapa hari pertama. Beberapa orangtua
bahkan sudah siap dengan membawa buku bayi ke rumah sakit agar mereka bisa
segera mencatat tentang kelahiran bayi mereka secara rinci.
Foto anak-anak Anda yang lain. Saat mereka
datang berkunjung, mereka akan menyadari bahwa Anda tidak melupakan mereka.
Pakaian untuk pulang ke rumah. Kenakan baju
yang longgar dan mudah dikenakan karena Anda akan masih terlihat seperti sedang
hamil 5 atau 6 bulan. Gunakan sepasang sandal yang datar atau sepatu yang
nyaman. Jika Anda berencana akan memakai celana panjang, pastikan bagian
pinggang juga longgar dan tidak menekan bagian goresan pada luka Anda.
Perlengkapan
yang perlu dibawa suami
Sepatu yang nyaman dan beberapa baju ganti.
Kamera atau video camera beserta baterai,
charger, dan kartu memori.
Keperluan mandi.
Cemilan dan bacaan ringan.
Uang untuk parkir dan recehan untuk membeli
minum.
Barang
yang tidak perlu dibawa:
Perhiasan.
Uang berlebihan dan barang berharga
lainnya.
Obat-obatan, termasuk vitamin. Dokter akan
mengetahui kapan Anda membutuhkan obat. Rumah sakit akan menyediakannya jika
Anda perlu melanjutkan meminumnya saat Anda di rumah sakit.
Pompa ASI. Jika Anda memerlukan pompa ASI,
rumah sakit akan meminjamkannya untuk Anda.
Popok. Rumah sakit akan menyediakan popok
untuk bayi saat Anda berada di sana. Tinggalkan persediaan popok Anda di rumah.
Beberapa
ibu berbagi pengalaman berkenaan dengan perlengkapan yang perlu Anda bawa
menjelang bedah sesar. Seorang ibu mengungkapkan, salah satu benda yang
terlupakan padahal Anda butuhkan adalah krim puting. Menyusui untuk pertama
kali mungkin akan sulit untuk dilakukan. Saat itu ia terpaksa meminta bantuan
seseorang untuk membeli benda ini karean putingnya terluka.
Bunda
Arya menyarankan Anda untuk membawa bantal menyusui untuk menyangga tubuh bayi
saat menyusui karena akan terasa sakit saat bayi Anda berada di atas bekas luka
yang belum sembuh.
Suami
yang bertanggungjawab pun tak akan kalah repot dan tegang dalam mempersiapkan
saat kelahiran si bayi, dibandingkan si istri. Banyak sekali tugas suami saat
istri hamil dan akan melahirkan.
Tugas
Suami untuk mempersiapkan kelahiran, seperti menyediakan biaya persalinan,
kehidupan hidup calon bayi, pemulihan kesehatan ibu, dan sampai persiapan
aqiqah calon bayinya.
Selanjutnya,
kewajiban suami saat istri hamil, mempersiapkan kekuatan mental istrinya untuk
melahirkan. Harus diingat bahwa ini adalah saat perjuangan hidup dan mati bagi
keluarganya. Suami harus banyak memberikan perhatian, dorongan, serta motivasi
kepada istrinya untuk menghadapi masa sulit ini.
Beberapa
cara yang bisa ditempuh untuk tugas suami saat istri hamil dan mau melahirkan.
Seperti mengikutkan istri ke dalam kelas pelatihan pranatal (pendidikan pra
kelahiran) yang banyak diselenggarakan di rumah sakit, hingga turut menemani
proses kelahirannya.
Satu
hal yang sangat positif, jika suami ikut serta hadir dalam proses kelahiran.
Kehadiran suami, walau pun sekedar menemani, memegang tangan istri dan
membisikkan kata-kata menghibur dan semangat. Hal ini akan memberikan dorongan
kekuatan mental ekstra bagi istri.
Walaupun
hal diatas, tidak akan mengurangi rasa sakit, namun kekuatan mental akan
membuatnya semakin kuat menahan sakit, yang pada akhirnya akan mempermudah proses
kelahirannya.
Mengenai
tugas suami saat istri hamil dan pada proses kelahiran, yang sekarang sudah
banyak disadari orang ini. Para ahli mengatakan bahwa selain bermanfaat buat
istri, ini pun bermanfaat bagi suami. Ketika suami menyaksikan kesakitan yang
dialami istrinya, perjuangan beratnya melawan maut, maka suami akan lebih mampu
menghargai dan memahami perasaan istrinya.
Selain
itu akan tumbuh perasaan khusus dalam hati suami terhadap sang bayi, sehingga
akan lebih mempererat ikatan batin antara ayah dan anak. Dan mengenai tentang
rumor dampak negatif yang menyebutkan bahwa kehadiran suami saat kelahiran
dapat menyebabkan impotensi, ini adalah tidak benar, kalau pun ada itu
merupakan kasus langka yang terjadi dari satu diantara jutaan suami.
Apa
saja yang dirasakan para pria saat baru jadi ayah? Berikut ini 10 hal yang
umumnya dirasakan dan dialami oleh pria pada awal masa transisinya menjadi ayah
baru, seperti dipaparkan oleh Armin A. Brott, penulis buku laris 'The Expectant
Father: Facts, Tips, and Advice for Dads-to-Be' pada situs Baby Centre:
1.
Kebingungan
Konflik
pergolakan emosi akan terjadi pada bulan-bulan awal masa transisi berubah
menjadi ayah. Di satu sisi rasa jantan, kuat dan bangga telah memiliki satu
keluarga baru muncul, namun di sisi lain muncul perasaan sedih dan tidak ada
orang lain lagi yang dapat membantu apabila masalah muncul terutama yang
berhubungan dengan sang buah hati. Misalnya saja tidak mengerti apa yang
diinginkan oleh bayi ketika ia menangis tengah malam dan semua orang terlelap.
2.
Rasa Cinta yang Baru dan Berbeda
Tidak
ada perasaan yang sebanding dengan rasa sayang dan cinta kasih pria terhadap
buah hatinya. Pria menyadari mereka bisa merasakan cinta tanpa syarat pada satu
orang yaitu anak. Pastinya para ayah akan selalu berusaha menyayangi,
memerhatikan, dan menjaga buah hati mereka.
3.
Campur-aduk
Ketika
memandangi bayinya yang baru lahir, kadang-kadang pria merasa bingung karena
perasaan senang yang ia rasakan ketika sang buah hati lahir, bisa berubah
menjadi mati rasa dan hampa. Ia merasa kaget dan tidak siap dengan seluruh
tugas dan tanggungjawab yang harus dilakukan sebagai ayah, dan ingin merasakan
perasaan bebas seperti dulu lagi. Kadangkala hal ini membuat para pria diliputi
rasa bersalah. Ia menyayangi buah hatinya, namun pada saat yang sama ia kesal
karena kehilangan semua kebebasannya.
Memang
ada saatnya seseorang bisa merasa menyayangi dan membenci sesuatu pada saat
bersamaan. Hal ini biasa dan merupakan hal yang normal terjadi pada siapa saja
dan akan berlalu seiringnya waktu berjalan.
4.
Depresi
Meskipun
banyak orang yang mengira bahwa biasanya hanya wanita yang yang mengalami
kesedihan dan gejala babyblues, pria juga seringkali mengalami depresi ketika
bayi mereka lahir. Wanita seringkali mengalami depresi hanya karena perubahan
hormon, sedangkan pria dikarenakan kenyataan yang terjadi di depan mereka.
Pria
tidak memiliki waktu untuk cuti ataupun beristirahat sejenak seperti yang
didapatkan wanita setelah mereka melahirkan. Jadi ketika pulang bekerja, banyak
hal dan tugas baru yang menunggu mereka, mulai dari gangguan tidur di malam
hari dan juga tanggungjawab baru di rumah.
5.
Rasa Takut
Pada
awal masa transisi pria menjadi seorang ayah, ia diselimuti rasa takut yang
menghantui hari-harinya. Ia takut tidak mampu menjadi ayah yang baik, menjaga
istri dan anaknya dari bahaya yang mengancam, tidak dapat mencukupi
keluarganya, tidak tahu apa yang harus dilakukan dalam mengurus anaknya, hingga
takut melakukan kesalahan-kesalahan seperti yang pernah dilakukan oleh ayahnya
dahulu. Ketakutan-ketakutan seperti ini normal dialami pria di masa transisi
dari seorang suami menjadi seorang ayah.
6.
Hubungan dengan Pasangan
Sebelum
menjadi orangtua, pasangan dapat menghabiskan waktu lebih banyak bersama,
saling memelihara dan memerhatikan satu sama lain sehingga hubungan yang
terjalin semakin erat. Namun, ketika buah hati lahir, semuanya berubah. Semua
hal yang dilakukan semata-mata untuk keperluan sang bayi. Mereka merasakan
waktu tidur dan berduaan dengan pasangan jadi berkurang. Oleh karena itulah
coba curi-curi waktu untuk melakukan hal bersama-sama, meskipun hanya sebentar
setiap harinya untuk berbincang dan duduk sejenak dengan pasangan.
7.
Berinteraksi dengan Buah Hati
Pada
minggu keenam hingga kedelapan, buah hati Anda tidak dapat memberikan banyak
respon akan apa yang orang lain lakukan terhadapnya. Jarang tersenyum, tertawa,
dan sangat jarang merspons apa yang ada di sekitarnya. Sebaliknya, yang
seringkali ia lakukan adalah menangis. Tugas baru yang harus dilakukan pria
adalah bersabar dan terus menunjukan kasih sayang serta perhatiannya kepada
sang bayi. Buah hati Anda akan menunjukan respons sebagai balasan terhadap
ayahnya setelah melewati fase pertumbuhannya.
8.
Topik Pembicaraan
Jika
sebelum menjadi seorang ayah pria cenderung menertawai temannya yang menceritakan
semua hal seputar bayi mereka, sekarang gantian ia sendiri yang mengalami hal
tersebut. Mulai dari muntahan bayi, ASI istri yang sering merembes, jahitan
istri, hingga warna dan konsistensi dari pup bayinya sendiri merupakan topik
yang selalu ia bahas dengan temannya, dan tanpa sadar ia menyenangi membahas
hal-hal tersebut.
9.
Kewajiban Sebagai Orangtua
Dulu
saat belum punya anak, para pria biasanya memastikan apakah sudah membawa
dompet, kunci mobil hingga oven ataupun kompor telah dimatikan atau belum. Kini
setelah punya bayi, persiapan yang dilakukan menjadi dua kali lebih repot.
Belum lagi ditambah adanya hal-hal tidak terduga misalnya ketika semuanya sudah
dipastikan siap berangkat, ternyata bayi tiba-tiba saja buang air besar.
Sehingga mau tidak mau pasangan harus kembali lagi ke dalam rumah.
10.
Pelajaran dalam Mencintai
Ketika
pria belajar mengerti akan apa yang bayinya rasakan dan diinginkan buah
hatinya, buah hati Anda akan belajar bagaimana mengoordinasikan fisiknya untuk
mengungkapkan cintanya pada sang ayah. Saat bayi belajar membisikkan sesuatu
atau tertidur dalam dekapan kuatnya bahu ayahnya, pria akan menemukan makna
sejati dari kehidupan.
oke demikian ulasan kita mengenai Persiapan Perlengkapan Melahirkan ANAK Pertama. semoga bermanfaat bagi pembaca semuanya