inilah ciri ciri katarak pada mata dan penyebab-bisa dicega
Katarak merupakan salah satu penyakit degeneratif pada mata yang paling sering kita temui. Pada usia kurang lebih 60 tahun, biasanya katarak mulai terbentuk secara alamiah akibat proses penuaan. Namun, tahukah Anda bahwa katarak juga dapat disebabkan oleh hal lain? Katarak karena penyebab tertentu bahkan juga bisa menyerang anak-anak. Lebih jelasnya, mari simak lima penyakit penyebab katarak pada mata berikut ini.
Kekeruhan yang terjadi pada lensa mata disebabkan oleh adanya tumpukan protein pada lensa yang menyebabkan sinar atau cahaya yang masuk melewati lensa menjadi buyar. Karena itu, semakin sedikit cahaya yang berhasil mencapai retina. Tumpukan protein juga membuat lensa jadi berwarna kuning kecokelatan.
Oleh karena itulah penglihatan orang-orang yang memiliki katarak menjadi buram dan cenderung berwarna kekuningan atau kecokelatan.
Hubungan antara diabetes dengan katarak terletak pada gula dalam darah Anda. Gula yang ada pada darah sebagian akan masuk ke lensa mata sebagai nutrisi. Ketika kadar gula darah Anda tidak terkontrol, maka kadar gula pada lensa mata pun akan meningkat. Kadar gula pada lensa yang tinggi menyebabkan air masuk ke dalam lensa sehingga lensa jadi bengkak.
Setelah itu, pada lensa mata ada enzim yang mengubah gula menjadi zat sorbitol. Sorbitol yang menumpuk dapat menyebabkan perubahan protein pada lensa sehingga lensa menjadi keruh. Perlahan-lahan katarak pun akan menyerang penglihatan Anda.
Katarak kongenital biasanya disebabkan oleh kelainan genetik atau karena infeksi kuman yang diderita oleh ibu pada masa kehamilannya. Ada banyak jenis infeksi yang telah tercatat berpengaruh terhadap perkembangan lensa mata selama bayi tumbuh di dalam kandungan. Beberapa di antaranya yaitu virus rubella, parasit toksoplasma, cytomegalovirus, virus varicella-zoster penyebab cacar air, dan virus herpes simplex.
Galaktosa akan diubah menjadi galaktitol, di mana keduanya akan menumpuk di dalam lensa mata. Penumpukan keduanya akan menarik air masuk ke dalam lensa mata Anda. Jika tidak segera ditangani, lensa mata akan menjadi buram.
Di antara bayi dengan galaktosemia, sekitar 75 persennya akan mengalami pembentukan katarak di kedua mata bahkan pada beberapa minggu pertamanya sejak lahir.
Katarak merupakan salah satu penyakit degeneratif pada mata yang paling sering kita temui. Pada usia kurang lebih 60 tahun, biasanya katarak mulai terbentuk secara alamiah akibat proses penuaan. Namun, tahukah Anda bahwa katarak juga dapat disebabkan oleh hal lain? Katarak karena penyebab tertentu bahkan juga bisa menyerang anak-anak. Lebih jelasnya, mari simak lima penyakit penyebab katarak pada mata berikut ini.
Apa yang terjadi pada mata katarak?
Katarak adalah segala bentuk kekeruhan pada lensa mata yang dapat diakibatkan oleh berbagai macam hal. Proses penuaan merupakan penyebab katarak yang paling umum, di mana 50 persen pengidapnya berasal dari kelompok usia 65 hingga 74 tahun. Sedangkan kelompok usia lebih dari 75 tahun peluangnya mengalami katarak meningkat hingga 70 persen.Kekeruhan yang terjadi pada lensa mata disebabkan oleh adanya tumpukan protein pada lensa yang menyebabkan sinar atau cahaya yang masuk melewati lensa menjadi buyar. Karena itu, semakin sedikit cahaya yang berhasil mencapai retina. Tumpukan protein juga membuat lensa jadi berwarna kuning kecokelatan.
Oleh karena itulah penglihatan orang-orang yang memiliki katarak menjadi buram dan cenderung berwarna kekuningan atau kecokelatan.
Penyebab katarak selain penuaan
Seperti yang telah dibahas, penyebab katarak paling utama adalah proses penuaan. Namun selain itu, beberapa penyebab lain juga dapat menyebabkan atau memicu timbulnya katarak pada mata. Di antaranya adalah penyakit diabetes, kelainan genetik, galaktosemia, infeksi parasit, dan trauma. Lebih jelasnya, simak pembahasan penyebab katarak berikut ini.1. Diabetes
Pengidap diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 harus sangat berhati-hati untuk mengontrol gula darah Anda. Kadar gula darah tinggi yang berlangsung dalam waktu lama bisa menyebabkan komplikasi ke berbagai organ tubuh, salah satunya adalah lensa mata Anda. Ya, pengidap diabetes memiliki risiko penyakit katarak lebih cepat jika dibandingkan dengan orang-orang pada umumnya.Hubungan antara diabetes dengan katarak terletak pada gula dalam darah Anda. Gula yang ada pada darah sebagian akan masuk ke lensa mata sebagai nutrisi. Ketika kadar gula darah Anda tidak terkontrol, maka kadar gula pada lensa mata pun akan meningkat. Kadar gula pada lensa yang tinggi menyebabkan air masuk ke dalam lensa sehingga lensa jadi bengkak.
Setelah itu, pada lensa mata ada enzim yang mengubah gula menjadi zat sorbitol. Sorbitol yang menumpuk dapat menyebabkan perubahan protein pada lensa sehingga lensa menjadi keruh. Perlahan-lahan katarak pun akan menyerang penglihatan Anda.
2. Trauma
Katarak juga dapat terjadi akibat trauma fisik. Trauma sendiri bisa terjadi kalau Anda mengalami cedera akibat benturan, tusukan, atau tekanan yang berlebihan di area kepala dan mata. Nah, benturan, tusukan, atau tekanan pada area mata bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan-jaringan lensa di dalam mata. Kerusakan tersebut dapat meningkatkan risiko Anda mengalami katarak.3. Katarak kongenital
Katarak pada masa kanak-kanak atau childhood cataract merupakan katarak yang terbentuk pada saat lahir. Bisa juga penyakit ini baru terasa pada masa kanak-kanak atau remaja. Nah, katarak yang muncul sejak lahir disebut sebagai katarak kongenital.Katarak kongenital biasanya disebabkan oleh kelainan genetik atau karena infeksi kuman yang diderita oleh ibu pada masa kehamilannya. Ada banyak jenis infeksi yang telah tercatat berpengaruh terhadap perkembangan lensa mata selama bayi tumbuh di dalam kandungan. Beberapa di antaranya yaitu virus rubella, parasit toksoplasma, cytomegalovirus, virus varicella-zoster penyebab cacar air, dan virus herpes simplex.
4. Galaktosemia
Galaktosemia adalah penyakit keturunan yang membuat tubuh bayi tidak mampu mengubah galaktosa, yaitu senyawa khusus dari karbohidrat, menjadi glukosa. Akibatnya, galaktosa menumpuk dalam darah.Galaktosa akan diubah menjadi galaktitol, di mana keduanya akan menumpuk di dalam lensa mata. Penumpukan keduanya akan menarik air masuk ke dalam lensa mata Anda. Jika tidak segera ditangani, lensa mata akan menjadi buram.
Di antara bayi dengan galaktosemia, sekitar 75 persennya akan mengalami pembentukan katarak di kedua mata bahkan pada beberapa minggu pertamanya sejak lahir.
5. Toxocariasis
Toxocariasis adalah infeksi cacing gelang jenis Toxocara yang ditularkan dari binatang ke manusia. Cacing gelang ini biasanya berasal dari kucing atau anjing. Meskipun jarang terjadi, toxocariasis juga bisa terjadi karena Anda mengonsumsi daging hewan yang belum matang, terutama daging domba atau kelinci.
Cacing
berbahaya ini bisa pindah dan bertelur pada tubuh manusia. Setelah itu,
cacing ini akan menyebar ke berbagai organ tubuh manusia, termasuk
mata. Pada mata manusia, infeksi cacing ini dapat menyebabkan timbulnya
kekeruhan pada lensa
penyebab yang lain
Kebanyakan penyebab mata katarak diakibatkan oleh proses
penuaan yang menyebabkan perubahan pada lensa mata sehingga menjadi
keruh atau buram. Tapi Anda tidak perlu menjadi seorang yang tua renta
untuk mendapatkan katarak. Bahkan, Anda dapat mulai mengembangkan
katarak di usia 40-50-an. Tetapi selama usia pertengahan, kebanyakan
katarak termasuk ringan dan tidak begitu memengaruhi bagaimana Anda
melihat. Barulah setelah Anda menginjak usia 60-an, katarak menyebabkan
masalah penglihatan serius.
Sejumlah faktor lain dapat berperan untuk risiko Anda memiliki katarak, termasuk:
- Riwayat peradangan mata, misalnya glaukoma
- Riwayat cedera mata
- Diabetes. Orang dengan diabetes lebih berisiko tinggi mengalami katarak
- Obat. Obat-obatan tertentu dikenal dapat meninggikan risiko Anda terhadap katarak, seperti kortikostreoid, chlorpromazine, dan obat-obatan phenothiazine lainnya
- Radiasi sinar UV. Studi menunjukkan kesempatan peningkatan pembentukan katarak dengan terekspos dengan paparan jangka panjang terhadap sinar matahari cerah
- Kebiasaan minum alkohol. Beberapa studi menunjukkan peningkatan risiko mata katarak pada orang-orang yang mengonsumsi alkohol dalam dosis yang lebih tinggi, ketimbang orang yang lebih jarang atau tidak pernah sama sekali minum alkohol
- Kekurangan gizi. Meski hasil temuan belum dapat dipastikan. Studi menunjukkan adanya hubungan antara risiko memiliki mata katarak dengan rendahnya tingkat antioksidan dalam tubuh (misalnya, vitamin C dan E, dan karotenoid).
Mata katarak jarang timbul saat lahir atau di masa
kanak-kanak awal, meski gangguan penglihatan ini dapat diwariskan atau
berkembang sebagai hasil dari infeksi pada ibu hamil — seperti rubella.
Bagaimana mata katarak terbentuk?
Katarak muncul di lensa mata, struktur kristal berwarna
transparan jelas yang ada tepat di belakang pupil. Struktur mata yang
satu ini bekerja layaknya lensa kamera dengan memfokuskan cahaya ke
retina di belakang mata, di mana gambar direkam. Lensa juga menyesuaikan
fokus mata, yang memungkinkan kita melihat sesuatu dengan jelas baik di
dekat dan jauh.
Lensa terbuat dari air dan protein. Protein ini disusun
sedemikian rupa sehingga membuat lensa mata berwarna terang jelas untuk
memungkinkan cahaya melewatinya. Tapi seiring bertambahnya usia,
sejumlah protein dapat menggumpal dan mulai membentuk awan keruh yang
menutupi lensa. Ini mencegah cahaya memasuki mata, dan juga mengurangi
ketajaman gambar yang kita lihat. Seiring waktu, kabut protein dapat
meluas hingga menutupi sebagian besar lensa sehingga memberikan kita
penglihatan yang berkabut atau kabur. Ini adalah katarak.
Katarak biasanya waktu bertahun-tahun untuk berkembang.
Ketika mata katarak semakin parah, katarak dapat memengaruhi warna yang
kita lihat. Ini membuat benda-benda yang kita lihat jadi sedikit
berwarna kuning kecokelatan keruh. Katarak sering memengaruhi kedua
mata, tapi jarang dengan keparahan yang sama.
Apa saja ciri dan gejala mata katarak?
Orang dengan mata katarak mungkin memiliki gejala berikut:
- Penglihatan kabur atau berkabut
- Penglihatan dapat dipengaruhi oleh bintik-bintik kecil
- Penglihatan kabur hanya di beberapa bidang visi
- Visi memburuk ketika berada di penerangan redup
- Visi memburuk ketika berada di ruangan dengan cahaya lampu yang sangat terang, atau menyilaukan
- Intensitas warna luntur/meredup
- Sering bolak-balik ganti resep kacamata atau lensa kontak. Pada akhirnya, kacamata jadi tak lagi efektif
- Sangat jarang, orang tersebut melihat halo (cincin putih) di sekitar benda terang, seperti lampu depan mobil atau lampu jalan — atau, orang tersebut bisa memiliki penglihatan ganda di satu mata
Apakah mata katarak bisa dicegah?
Tidak ada pengobatan untuk mencegah atau memperlambat
perkembangan katarak. Dalam kasus mata katarak yang terkait usia,
perubahan visi bisa sangat bertahap. Beberapa orang mungkin awalnya
tidak menyadari perubahan visual. Namun, seiring katarak memburuk,
gejala visi meningkat.
Tapi beberapa perubahan gaya hidup dapat membantu Anda
untuk memperlambat prosesnya — atau bahkan, mencegahnya sama sekali.
Misalnya:
1. Pakai kacamata hitam saat cuaca terik
Kenakan kacamata hitam dan topi dengan pinggiran untuk
memblokir sinar matahari ultraviolet dapat membantu untuk menunda
katarak. Jika Anda merokok, berhenti sekarang juga.
2. Batasi asupan karbohidrat
Menurunkan risiko katarak dapat dilakukan dengan membatasi
asupan karbohidrat. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Investigative
Ophthalmology & Visual Science menemukan bahwa orang yang makan
banyak karbohidrat berada pada tiga kali lipat risiko katarak daripada
mereka yang makan paling sedikit.
3. Minum teh
Teh hijau
atau hitam dapat menyelamatkan penglihatan kita. Sebuah studi di
Journal of Agricultural and Food Chemistry menemukan teh hijau dan hitam
dapat menghambat perkembangan katarak yang terkait diabetes.
4. Perbanyak asupan vitamin C
Peningkatan asupan vitamin C
telah dikaitkan dengan penurunan risiko mata katarak. Sebuah studi yang
diterbitkan dalam Journal of Nutrition menemukan bahwa kadar tinggi
vitamin C mengurangi risiko katarak sebesar 64 persen. Asupan nutrisi
lainnya, seperti lutein dan zeaxanthin, vitamin E
dan zinc, juga dikenal mampu untuk mengurangi risiko sejumlah penyakit
mata, termasuk katarak. Para peneliti juga merekomendasikan Anda untuk
perbanyak sayuran makan berdaun hijau, buah, dan makanan lain dengan
antioksidan.
Sementara itu, asupan cukup tinggi dari lycopene — bahan
kimia alami yang memberikan warna merah pada buah-buahan dan sayuran —
dikaitkan dengan 46 persen peningkatan risiko mata katarak.