Ketahui Penyebab Rematik di Usia Muda
Rematik merupakan istilah awam yang kerap digunakan untuk menggambarkan rheumatoid arthritis. Kondisi ini bisa menimpa siapa saja, tidak terkecuali dewasa muda seperti Anda. Gejala yang muncul akibat rematik ini bisa bervariasi, di antaranya sendi yang terasa nyeri, bengkak, kemerahan, hangat, dan kaku saat digerakkan. Tidak hanya itu, penderita kerap juga merasakan keluhan sistemik lainnya, seperti penurunan berat badan drastis, berkeringat berlebih, lemas, sulit tidur, mudah lelah, dan sebagainya akibat penyakit ini.
Rematik terjadi akibat kelainan autoimun yang menyerang membran selimut cairan sendi. Kelainan autoimun sendiri terjadi ketika tubuh secara keliru menyerang sel tubuh yang sehat karena dianggap berbahaya padahal sesungguhnya tidak. Kondisi ini rentan terjadi pada wanita, perokok, orang yang bertubuh gemuk, memiliki riwayat keluarga dengan rematik, serta kerap terpajan substansi kimia berbahaya, contohnya asbes dan silikon.
Nyaris semua kelainan autoimun hingga kini belum diketahui penanganan definitifnya, termasuk juga rheumatoid arthritis. Adapun penanganan yang selama ini ditekankan lebih bertujuan untuk meredakan peradangan, sehingga keluhan pun membaik dan penderita bisa beraktifitas dengan baik sebagaimana biasanya. Pada beberapa kondisi, bisa juga dilakukan pembedahan (misalya synovectomy, tendon repair, joint fusion, atau total joint replacement) pada penderita yang tidak lagi merespon dengan baik pemberian obat-obatan.
Saran kami, agar kondisi Anda membaik secara optimal, lakukanlah kontrol teratur ke dokter atau dokter spesialis penyakit dalam Anda. Meski belum bisa disembuhkan, dengan penanganan yang tepat, gejala rheumatoid arthritis umumnya bisa membaik dan tidak lagi menghalangi aktifitas penderita. Tidak hanya itu, bantu juga perbaikan kondisi Anda dengan upaya berikut:
Rematik Dini Memicu Komplikasi di Usia Tua
Ketika kamu mengalami rematik di usia
muda dengan gejala peradangan pada persendian kecil, seperti jari-jari
tangan dan kaki besar kemungkinan kamu bisa mengalami gejala yang lebih
parah di usia tua nanti.
Seperti yang diungkapnya sebelumnya,
mengidap rematik di usia muda erat kaitannya dengan kondisi genetik.
Terkadang orang dengan genetik tertentu sistem kekebalan tubuhnya punya
kecenderungan melepaskan tingkat protein tertentu lebih tinggi. Kondisi
ini membuat dia lebih rentan mengalami rematik.
Kalau ingin tahu lebih detail mengenai penyebab rematik di usia muda, tanyakan langsung saja di Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat kapan dan di mana saja
Usia tua tidak hanya menjadi
satu-satunya penyebab seseorang mengalami rematik. Ada beberapa faktor
lain yang menjadi pemicu seperti:
- Jenis Kelamin
Ternyata, perempuan lebih cenderung
mengalami rematik ketimbang laki-laki. Ini dikarenakan perempuan
memiliki hormon estrogen. Hormon ini terkadang bisa menyebabkan
fluktuasi pada sistem imun.
Gangguan pada sistem imunitas bisa
membuat imun tubuh salah mengenai jaringan tubuhnya sendiri, sehingga
menyerang sistemnya sendiri. Salah satu dampak dari kesalahan ini adalah
timbulnya radang sendi.
2. Genetika
Tadi sudah dijelaskan bahwa kondisi
genetik tertentu dapat menyebabkan seseorang lebih rentan mengalami
rematik. Ketika salah seorang anggota keluarga mengalami rematik, besar
kemungkinan kamu juga akan mengalami rematik. Segera periksakan diri ke
dokter untuk mendapatkan informasi lebih jelas mengenai hal ini.
3. Obesitas
Orang yang memiliki berat badan berlebih
(obesitas) lebih rentan terkena berbagai macam penyakit, salah satunya
penyakit radang sendi. Perlu diketahui, sendi seperti lutut dan pinggul
bekerja untuk menopang berat badan. Sendi di bagian ini akan merasakan
tekanan lebih besar ketika seseorang sedang beraktivitas.
Obesitas bisa menyebabkan sakit atau
radang pada sendi karena adanya beban atau tekanan berlebihan yang harus
ditahan oleh sendi.
Gaya Hidup Sehat untuk Pengidap Rematik
Kamu juga sangat bisa menjalankan pola
hidup sehat untuk mengelola rematikmu. Ini bisa dilakukan dengan cara
menjaga pola makan sehat. Menghindari ataupun mengurangi daging-dagingan
dan memperbanyak konsumsi sayur serta buah-buahan.
Untuk melatih persendian, lakukanlah
olahraga intens, tetapi aman dan tidak ada kontak fisik. Kamu bisa
menjalani olahraga yang cenderung “aman” seperti berenang, yoga, ataupun
peregangan yang melatih fleksibilitas tubuh.
Ketika rematikmu sedang kumat, sebaiknya
jangan melakukan pergerakan yang memberikan hentakan pada bantalan
sendi. Pergerakan ini disinyalir dapat memicu nyeri sendi lebih lagi.
Kemudian, bangunlah lebih pagi untuk mendapatkan sinar matahari baik
yang bagus untuk tulangmu.
Jangan melakukan gerakan tiba-tiba,
jalankan aktivitasmu dengan sewajarnya, tidak berlebihan, dan pahami
kapan-kapan saja biasanya gejala kumat supaya kamu bisa mengatur apa
yang boleh dan tidak boleh untuk dilakukan.