7 Bahan Alami untuk Mengatasi Nyeri Sendi Akibat Rematik
Obat rematik alami kerap menjadi pilihan para penderita rematik untuk mengatasi keluhan yang timbul. Sampai sekarang belum ada obat yang diketahui ampuh untuk menyembuhkan rematik secara utuh. Pola hidup sehat disertai obat pereda nyeri, umumnya menjadi rekomendasi dokter untuk mengatasi kondisi tersebut. Sementara obat rematik alami berupa konsumsi herba, sebaiknya dilakukan dengan hati-hati.Obat rematik alami mencakup sejumlah herba yang diketahui memiliki sifat anti-peradangan, sehingga kemungkinan dapat membantu meredakan rematik, meski masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan seberapa jauh efektivitas dari bahan-bahan tersebut sebagai obat rematik alami.
Apa saja obat rematik alami yang bisa dicoba?
Rematik atau disebut juga dengan istilah rheumatoid arthritis biasanya ditandai dengan kekakuan sendi, terutama di pagi hari. Gejalanya paling terasa pada pergelangan tangan, lutut, atau tangan. Peradangan ini disertai dengan rasa nyeri, panas, dan biasanya disertai dengan pembengkakan pada bagian yang terkena.Berikut beberapa pilihan obat rematik alami yang bisa digunakan untuk meredakan peradangan serta meredakan gejala rematik.
1. Minyak ikan
Komponen utama dalam minyak ikan adalah lemak sehat yang dibutuhkan tubuh, yakni omega 3. Kim Larson, RD, ahli gizi di Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa asam lemak omega 3 paling banyak ditemukan pada ikan tuna dan mackerel. Omega 3 dapat membantu mencegah peradangan kronis dan mengurangi gejala yang berhubungan dengan nyeri sendi.Asam lemak omega 3 dalam suplemen ini memiliki beberapa efek yang serupa dengan obat antiradang nonsteroidal atau NSAID. Sebuah studi tahun 2013 membuktikan bahwa kelompok peserta yang mengonsumsi minyak ikan mengalami penurunan tingkat rematik yang lebih besar daripada kelompok yang tidak mengonsumsi minyak ikan. Arthritis Foundation merekomendasikan 2,6 gram minyak ikan sebanyak dua kali sehari.
Namun, beberapa minyak ikan mengandung kadar merkuri yang tinggi, jadi konsultasikan pada dokter sebelum memilih suplemen ini. Asam lemak omega 3 juga dapat memperlambat penggumpalan darah, jadi bicarakan dengan dokter Anda tentang pemakaiannya jika Anda sudah memakai obat pengencer darah atau obat tekanan darah.
2. Kunyit
Bahan aktif dalam kunyit, yakni kurkumin, telah terbukti mampu mengurangi pembengkakan dan nyeri pada rematik. Sebuah studi yang dipublikasikan di AAPS Journal menemukan bahwa produk yang terbuat dari kunyit, yang disebut BCM-95, lebih efektif dalam mengurangi rasa sakit dan pembengkakan pada pasien rematik daripada menggunakan obat diklofenak atau obat antiradang yang digunakan untuk meredakan nyeri sendi.3. Jahe
Jahe sudah banyak digunakan untuk mengatasi segala keluhan dari mulai pilek, gangguan pencernaan, migrain, hingga hipertensi. Jahe dikenal memiliki efek anti peradangan seperti ibuprofen. Jika Anda mengalami mual atau muntah karena pengobatan saat ini, jahe dapat digunakan sebagai obat rematik alami untuk membantu meringankan efek samping tersebut.4. Ekstrak teh hijau
Teh hijau kaya akan katekin, senyawa yang penting dalam melawan rematik. Studi terbaru dilakukan dengan memantau orang-orang yang menderita rematik mengonsumsi teh hijau selama enam bulan. Para peserta juga mengikuti program latihan yang cukup intensif di mana mereka berjalan di atas treadmill selama 45-60 menit, tiga kali sehari.Studi tersebut menemukan bahwa teh hijau dan olahraga efektif menurunkan gejala rematik. Akan tetapi, teh hijau bisa bereaksi atau mengurangi kerja obat-obatan tertentu. Karena itu, jangan mengonsumsi obat rematik alami, termasuk teh hijau, di luar pengawasan dokter.
5. Kayu manis
Kayu manis memiliki khasiat melawan peradangan. Biasanya kulit kayu manis dimasukkan dalam makanan atau dibuat teh. Bahan ini bisa mengobati rasa sakit dan nyeri terutama saat cuaca dingin.Roofener, peneliti analisis fitkomia pada kayu manis, mengatakan kayu manis dapat membantu mengurangi peradangan jika digunakan dalam dosis yang tepat. Penggunaan berlebih yang lebih bisa mengakibatkan penggumpalan darah dan mengganggu kerja obat pengencer darah.