Pahami 6 Tanda Melahirkan Ini Jika Ingin Melahirkan Secara Normal
Sebagian besar orang berkata bahwa saat
wanita melahirkan adalah moment antara kematian dan kehidupan. Tak heran
pula bahwa dalam Islam percaya bahwa wanita yang meninggal karena
melahirkan termasuk dalam golongan mati syahid. Karena faktanya di dunia
ini memang tingkat kematian ibu melahirkan sangat tinggi, mengingat
melahirkan merupakan proses yang panjang dan sangat melelahkan. Terlebih
sebelum memasuki tahap tersebut, ibu hamil akan mengalami tanda-tanda
melahirkan yang seringkali tidak membuatnya nyaman. Meski tidak semua
wanita mengalami tanda-tanda melahirkan yang sama.
Namun
untuk mempersiapkan diri dan bersiaga dalam menghadapi persalinan, ibu
hamil bisa memperhatikan beberapa tanda melahirkan yang mungkin terjadi,
khususnya menyangkut fisik dan emosional ibu hamil.
Nah,
berikut ini tanda-tanda umum yang biasa dialami oleh iu hamil, bahkan
mulai dari beberapa minggu atau hari sebelum waktu persalinan:
1. Nyeri Punggung, Sakit dan Kram Perut
Jika
ibu hamil sudah memasuki masa persalinan dan mulai merasakan nyeri
punggung, disertai sakit dank ram perut layaknya masa pra menstruasi,
maka bersiap-siaplah karena ini menjadi satu tanda umum bagi ibu hamil
yang hendak melahirkan. Terlebih lagi jika hal itu juga dibarengi dengan
sulit tidur yang akhir-akhir ini dialami.
2. Frekuensi Buang Air Kecil Meningkat
Jika
ibu hamil sudah mengalami frekuensi buang air kecil yang sering. Ini
adalah tanda-tanda bahwa ibu hamil sudah memasuki masa persalinan, dan
ini adalah proses bayi mulai turun ke tulang panggul ibu. Dan kondisi
ini membuat rahim bersandar lebih sering pada kandung kemih sehingga
frekuensi buang air kecil menjadi makin meningkat dibandingkan hari
biasanya.
3. Keluar Lendir dan Darah Dari Vagina
Perlu
ibu hamil perhatikan ya, dan jangan takut jika dari vagina keluar
lender dan juga darah. Karena ini juga menjadi salah satu tanda –tanda
masa persalinan sudah di depan mata. Karena selama hamil, serviks ibu
hamil ditutupi oleh lendir yang kental. Namun ketika mendekati
persalinan, serviks akan membesar dan membuat jalan lendir itu keluar
melalui vagina. Warnanya bisa bening, merah muda, atau sedikit berdarah.
Tapi lendir bercampur darah tidak selalu menjadi tanda awal bahwa ibu
akan melahirkan. Lendir ini bisa keluar juga ketika ibu hamil
berhubungan seks pada saat sedang hamil, atau mungkin melakukan
pemeriksaan vagina.
4. Waspada Dengan Kontraksi Palsu
Mungkin ibu hamil juga akan merasakan kontraksi palsu saat memasuki waktu persalinan. Hal ini biasa disebut Braxton Hicks,
terjadi pengencangan perut yang datang dan pergi. Namun pengencangannya
tidak sekuat kontraksi sungguhan ketika melahirkan, jadi sebisa mungkin
ibu hamil juga tahu dan memahaminya agar tidak panik. Biasanya
kontraksi ini berlangsung 30 hingga 120 detik dan hanya terjadi di
daerah perut dan panggul, berbeda dengan kontraksi sungguhan, sedangkan
kontraksi sungguhan terjadi pada bagian bawah punggung kemudian
berpindah ke bagian depan perut. Braxton Hicks dapat hilang
ketika ibu hamil berpindah posisi atau lebih santai. Tapi umumnya,
kontraksi ini akan ibu hamil rasakan sebelum mengalami kontraksi
sungguhan.
5. Jaringan Serviks Melunak dan Elastis
Allah
menciptakan manusia dengan sempurna, maka inilah salah satu hal yang
menjadi buktinya. Bahwa pada saat hendak melahirkan, ibu hamil akan
mengalami perubahan pada serviks. Jaringan pada serviks seorang ibu
hamil yang sudah hendak bersalin akan melunak atau menjadi elastis. Jika
ini bukan kelahiran pertama, maka biasanya serviks ibu hamil akan lebih
mudah membesar sekitar satu atau dua sentimeter sebelum persalinan
dimulai. Namun jika ini adalah pertama kalinya ibu hamil akan
melahirkan, maka pembukaan serviks sebesar satu sentimeter tidak bisa
menjadi jaminan ibu hamil akan segera melahirkan.
6. Pecahnya Air Ketuban
Air
ketuban yang pecah, ini adalah salah satu tanda umum yang biasa dialami
ibu hamil yang akan melahirkan, dan sudah diketahui dengan baik oleh
banyak orang. Namun, kebanyakan wanita lebih dulu merasakan kontraksi
sebelum air ketubannya pecah, tapi ada juga yang mengawalinya dengan
pecahnya ketuban lalu baru kontraksi. Saat ini sudah terjadi, biasanya
persalinan pun segera terjadi. Dan akan berbahaya jika air ketuban sudah
pecah, tapi ibu tidak juga mengalami kontraksi, maka bayi yang lahir
akan lebih mudah terserang infeksi. Hal itu dikarenakan cairan yang
selalu melindungi bayi dari kuman selama berada di kandungan ini telah
habis. Jika hal ini terjadi, proses induksi akan dilakukan untuk
keselamatan si bayi. Jadi, jika ibu hamil sudah mengalami pecah ketuban,
bergegaslah ke rumah sakit. Dan biasanya persalinan akan terjadi
sekitar 24 jam setelah air ketuban ini pecah.
Ibu
hamil harus ingat bahwa umumnya proses melahirkan terjadi pada usia
hamil 9 bulan atau 40 minggu. Pada usia tersebut fisik bayi telah siap
untuk menjalani kehidupan di luar rahim ibu. Namun tidak semua wanita
melahirkan pada kisaran waktu tersebut. Jadi jika usia kandungan ibu
sudah memasuki bulan ke 9, ibu bisa mulai menyiapkan semua hal yang
dibutuhkan dengan baik. Dan mengetahui tanda-tanda melahirkan ini sangat
penting bagi para ibu, terutama yang berencana melahirkan secara
normal.