sakit kepala belakang apa sebannya?
Sakit kepala adalah hal yang umum terjadi dan dialami oleh hampir sebagian besar masyarakat. Tingkat sakit kepala ada yang ringan dan ada pula yang parah, tetapi bagaimanapun juga, sakit kepala sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Tahukah Anda bahwa daerah-daerah kepala yang mengalami sakit kepala memiliki penyebab yang berbeda-beda? Salah satu keluhan yang sering dialami adalah sakit kepala belakang. Terkadang sakit kepala belakang dapat menjalar ke bagian tubuh atau kepala lainnya.
Mungkin kamu tak menyadari, kebiasaan menunduk karena sering melihat layar smartphone atau kerap melihat layar laptop bisa berdampak buruk pada kesehatan, terutama kepala.
Kebiasaan yang dianggap lazim itu, kelamaan bisa membuat sakit yang mengakibatkan kepala dan leher terkena gangguan saraf oksipital. Biasanya sakit tersebut bisa dirasakan di sekitar saraf tulang belakang dari pangkal leher sampai kepala.
Penyakit itu disebut dengan neuralgia oksipital. Penyakit dengan bentuk sakit kepala yang melibatkan kepala bagian belakang dengan distribusi saraf oksipital.
Perlu diketahui, hampir 20 juta kunjungan rawat jalan per tahun di Amerika Serikat dan di Indonesia merupakan salah satu keluhan paling umum yang dikeluhkan ke dokter. Hampir 95 persen dari populasi akan mengalami sakit kepala di beberapa titik dalam hidup mereka.
Jadi, neuralgia oksipital adalah sindrom sakit kepala yang dapat bersifat primer atau sekunder. Sakit kepala primer tidak memiliki penyebab struktural atau penyakit yang jelas, migrain, ketegangan, dan sakit kepala cluster misalnya.
Selain itu, sakit kepala primer merupakan penyebab lebih dari 90 persen dari nyeri kepala dan nyeri wajah, neuralgia oksipital sering dikacaukan dengan sindrom sakit kepala primer lainnya, termasuk migrain dan cluster headache.
Sedangkan sakit kepala sekunder memiliki proses penyakit mendasar yang mungkin termasuk tumor, trauma, infeksi, penyakit sistemik, atau perdarahan.
Berikut ini sejumlah penyebab sakit kepala belakang yang perlu diketahui, yaitu:
Sakit kepala adalah hal yang umum terjadi dan dialami oleh hampir sebagian besar masyarakat. Tingkat sakit kepala ada yang ringan dan ada pula yang parah, tetapi bagaimanapun juga, sakit kepala sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Tahukah Anda bahwa daerah-daerah kepala yang mengalami sakit kepala memiliki penyebab yang berbeda-beda? Salah satu keluhan yang sering dialami adalah sakit kepala belakang. Terkadang sakit kepala belakang dapat menjalar ke bagian tubuh atau kepala lainnya.
Mungkin kamu tak menyadari, kebiasaan menunduk karena sering melihat layar smartphone atau kerap melihat layar laptop bisa berdampak buruk pada kesehatan, terutama kepala.
Kebiasaan yang dianggap lazim itu, kelamaan bisa membuat sakit yang mengakibatkan kepala dan leher terkena gangguan saraf oksipital. Biasanya sakit tersebut bisa dirasakan di sekitar saraf tulang belakang dari pangkal leher sampai kepala.
Penyakit itu disebut dengan neuralgia oksipital. Penyakit dengan bentuk sakit kepala yang melibatkan kepala bagian belakang dengan distribusi saraf oksipital.
Perlu diketahui, hampir 20 juta kunjungan rawat jalan per tahun di Amerika Serikat dan di Indonesia merupakan salah satu keluhan paling umum yang dikeluhkan ke dokter. Hampir 95 persen dari populasi akan mengalami sakit kepala di beberapa titik dalam hidup mereka.
Jadi, neuralgia oksipital adalah sindrom sakit kepala yang dapat bersifat primer atau sekunder. Sakit kepala primer tidak memiliki penyebab struktural atau penyakit yang jelas, migrain, ketegangan, dan sakit kepala cluster misalnya.
Selain itu, sakit kepala primer merupakan penyebab lebih dari 90 persen dari nyeri kepala dan nyeri wajah, neuralgia oksipital sering dikacaukan dengan sindrom sakit kepala primer lainnya, termasuk migrain dan cluster headache.
Sedangkan sakit kepala sekunder memiliki proses penyakit mendasar yang mungkin termasuk tumor, trauma, infeksi, penyakit sistemik, atau perdarahan.
Berikut ini sejumlah penyebab sakit kepala belakang yang perlu diketahui, yaitu:
1. Sakit Kepala Exertional
Jenis sakit kepala ini muncul karena dipicu oleh
aktivitas fisik yang beragam. Rasa nyerinya semakin bertambah parah bila
jenis kegiatan yang dilakukan cukup berat, seperti berlari, berhubungan intim, batuk, ataupun mengejan saat buang air besar. Rasa nyeri umumnya terjadi di bagian belakang kepala, tepatnya di belakang mata atau di seluruh bagian kepala. Kondisi ini biasanya hanya berlangsung sekitar 20 menit.
Umumnya sakit kepala
ini tidak menandakan penyakit yang serius. Namun, sakit kepala
exertional bisa menjadi pertanda adanya gangguan pembuluh darah di otak,
meskipun kecil kemungkinannya. Segera bicarakan dengan dokter kalau kamu sering sekali mengalami sakit kepala ini.
2. Sakit Kepala Tegang
Sakit kepala tegang adalah jenis sakit kepala yang sering dialami oleh orang dewasa. Penyebabnya bervariasi, yaitu kurang tidur, stres, tegang, atau kelaparan. Rasa nyeri yang ditimbulkan sakit kepala tegang umumnya tidak terlalu berat, sehingga tidak akan mengganggu aktivitas. Gejala berupa rasa tegang atau tekanan di bagian dahi atau bagian belakang kepala dan leher selama sekitar 30 menit sampai beberapa hari.
Walaupun tidak
menghambat aktivitas, tetapi sakit kepala tegang dapat “menghantui”
pengidapnya. Pasalnya, penyakit ini sering hilang timbul selama kurang
lebih 15 hari per bulan. Jika kondisinya sudah kronis, sakit kepala
tegang bisa menyerang lebih dari 15 hari per bulan.
3. Sakit Kepala Harian Kronis
Seperti namanya,
sakit kepala harian kronis terjadi setiap hari selama tiga bulan dan
penyakit ini lebih sering dialami oleh wanita. Pernah mengalami cedera
di leher atau kelelahan memicu timbulnya sakit kepala ini. Ketika
kondisinya kambuh, kamu merasa ketidaknyamanan dibagian leher akibat
otot leher yang menegang. Fisioterapi merupakan metode pengobatan yang
dianjurkan bagi pengidap sakit kepala harian kronis.
Baca Juga : Atasi Migrain, Terapkan Cara Ini!
Untuk kasus
tertentu, dokter mungkin memberikan obat antidepresan. Sebaiknya tidak
mengonsumsi obat pereda rasa nyeri karena dapat memperparah kondisi
sakit kepala.
4. Migrain Basilar
Kalau migrain pada
umumnya terjadi hanya di salah satu sisi kepala, migrain basilar akan
menimbulkan rasa nyeri di bagian belakang kepala, tepatnya pada arteri
basilar. Nah, menurut American Migraine Foundation, pada tahap awal,
migraine basilar menimbulkan gejala, seperti pandangan kabur, kebutaan
sementara, pusing, telinga berdenging, dan kesulitan berbicara maupun
mendengar.
Walaupun
gejala-gejalanya cukup mengganggu, tetapi sakit kepala ini tidak akan
membuat pengidapnya menjadi lemah. Sebaiknya migrain basilar jangan
disepelekan karena dalam kasus tertentu, penyakit ini terkait dengan stroke.
Jadi, segera periksakan diri ke dokter bila kamu mengalami sakit kepala
dengan gejala-gejala yang mirip seperti migrain basilar.
5. Neuralgia Oksipital
Neuralgia oksipital
juga merupakan penyebab sakit kepala belakang. Sakit kepala ini bisa
terjadi ketika saraf oksipital yang berada di sekitar saraf tulang
belakang dari pangkal leher sampai kepala mengalami gangguan. Pernah
mengalami cedera, radang, ataupun saraf terjepit menyebabkan saraf
oksipital tertekan atau mengalami iritasi, sehingga terjadilah neuralgia
oksipital.
Sakit kepala ini sering dikira migrain karena gejalanya yang mirip. Namun,
rasa nyeri saat neuralgia oksipital terjadi menimbulkan sensasi seperti
tersengat listrik yang tajam dan tusuk pada kepala dan leher.
6. Postur Tubuh
Postur tubuh yang
kurang baik karena kamu sering membungkuk saat beraktivitas sehari-hari
juga bisa menyebabkan ketegangan pada area punggung dan leher, akibatnya
timbul sakit kepala bagian belakang.
Baca Juga : Stres Sebabkan Sakit Kepala Tegang?
7. Sakit Kepala Cluster
Selain itu, sakit kepala cluster dan masalah pada ruas tulang belakang di area leher bisa menyebabkan sakit kepala belakang, terutama saat kamu berbaring.
Itulah sejumlah
indikasi penyakit yang ditandai dengan sakit kepala belakang. Selalu
terapkan pola hidup sehat dan kelola stres dengan baik untuk mencegah
kondisi-kondisi di atas.
Banyak orang mengalami
sakit kepala dalam intensitas tang tergolong sering. Lantas, tak sedikit
pula dari mereka yang mengabaikan, dan tidak tahu penyebab sakit kepala
tersebut.
Padahal, ada banyak tipe sakit kepala dan penyebabnya. Tipe sakit kepala
yang kita alami ternyata bisa memiliki arti yang berbeda bagi kondisi
kesehatan.
Dokter Luke Powles, Kepala Dokter di Klinik Kesehatan Bupa, di London
Inggris, mencoba menjelaskannya, seperti dikutip dari laman
Cosmopolitan.co.uk.
Baca juga: Sakit Kepala hingga Doyan Tidur, Waspadai Beragam Gejala
Depresi
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mari Kenali 6 Tipe Sakit Kepala dan Penyebabnya", https://lifestyle.kompas.com/read/2018/03/27/150049520/mari-kenali-6-tipe-sakit-kepala-dan-penyebabnya?page=all.
Penulis : Nabilla Tashandra
Editor : Glori K. Wadrianto
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mari Kenali 6 Tipe Sakit Kepala dan Penyebabnya", https://lifestyle.kompas.com/read/2018/03/27/150049520/mari-kenali-6-tipe-sakit-kepala-dan-penyebabnya?page=all.
Penulis : Nabilla Tashandra
Editor : Glori K. Wadrianto